Berita Banda Aceh
Perkebunan Aceh Bakal Melejit, Distanbun Aceh Salurkan 2,7 Juta Bibit, Dari Nilam Sampai Pala
Sektor perkebunan Provinsi Aceh tampaknya akan terus melejit dalam beberapa tahun mendatang. Hal itu tidak terlepas dari bantuan bibit unggul untuk
Penulis: Herianto | Editor: M Nur Pakar
Dia mencontohkan kopi dengan nilai ekspor kopi robusta dan arabika dari Aceh periode Januari – Oktober 2021, menurut catatan dari Kantor Perwakilan BI Aceh sebesar 58,168 juta dolar AS atau sekitar Rp 814,377 miliar.
Tetapi, katanya, sedikit menurun dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 70,347 juta dollar Amerika atau senilai Rp 984,862 miliar.
Kemudian ekspor pinang dari Aceh periode Januari sampai Oktober 2021, nilainya besar mencapai 22.898.907 dolar AS, setara dengan Rp 320,584 miliar.
Nilai ekspornya tahun ini meningkat sebesar 17,39 persen dari tahun 2020 lalu sebesar 19,506.160 juta dolar AS.
Selanjutnya, nilai ekspor komoditi lainnya diantaranya minyak nilam, coklat, pala, ikan dan lainnya dari Aceh, tahun ini cukup tinggi.
Disebutkan, mencapai 63.841.618 dolar AS atau setara dengan Rp 893,782 miliar.
Cut Huzaimah kembali menyinggung penyaluran bantuan 15 bibit unggul tanaman perkebunan, dimana hampir setiap tahun diprogramkan.
Dia beralasan, setiap tahun, pasti ada yang mati, sementara kalau tambahan areal tanaman dari kelompok tani sangat terbatas.
Dia menjelaskan bantuan itu merupakan tanaman komoditi unggulan perkebunan orientasi ekspor.
Selain untuk pemenuhan kebutuhan lokal juga nasional.
"Kita perlu mempertahankan luas areal dan produktivitas buah dan tanaman dengan cara menyalurkan bantuan bibit kepada kelompok tani," ujarnya.
Dia menambahkan juga untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, dalam rangka menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di desa.
Dia juga menjelaskan tentang sejarah tanaman lada dan pala.
Pada zaman kerajaan Sultan Iskandra Muda, kata Cut Huzaimah, komoditi rempah-rempah, seperti lada, pala, kemiri dan cengkeh menjadi andalan utama.
Pada tahun ini, untuk mempertahankan tanaman itu tetap ada dan terus berkembang di wilayah Aceh dengan bibit tanaman telah disalurkan.