Berita Banda Aceh
Perkebunan Aceh Bakal Melejit, Distanbun Aceh Salurkan 2,7 Juta Bibit, Dari Nilam Sampai Pala
Sektor perkebunan Provinsi Aceh tampaknya akan terus melejit dalam beberapa tahun mendatang. Hal itu tidak terlepas dari bantuan bibit unggul untuk
Penulis: Herianto | Editor: M Nur Pakar
Untuk tamaman kelapa sawit, kata Kadistanbun Aceh itu, permintannya bibitnya cukup tinggi.
Hal itu didasari harga TBS saat ini cukup tinggi berkisar 2.500 – 3.300/kg.
Dia mengakui para petani sawit minta tambahan bibit untuk mengganti tanaman sawitnya yang sudah berumur di atas 40 tahun.
Penyaluran bibit kelapa sawit tetap dilakukan, tapi karena anggaran terbatas, maka jumlah yang disalurkan juga terbatas.
Dikatakan, sekitar 14.800 batang hanya untuk dua daerah, Aceh Timur dan Aceh Jaya.
Baca juga: Apkasindo Bantah Anggotanya Kutip Data Indentitas Pekebun Kelapa Sawit
Untuk peremjaan kelapa sawit, kata Cut Huzaimah, Dirjenbun sudah membuat program peremajaan sawiit rakyat yang disingkat dengan PSR.
Realisasinya masih rendah, baru 442,9 hektare dari kuota yang diberikan tahun ini 20.500 hektar.
“Rendahnya realisasi program PSR di Aceh, karena pengaruh pandemi Covid-19, ujarnya.
Dia menyatakan petugas verifikasi lahan yang turun dari Jakarta ke 9 lokasi yang mengusul program PSR sangat terbatas.
"Jadi wajar saja, target 20.500 hektare tahun ini belum tercapai, dan akan dilanjutkan pada 2022 mendatang,” ujar Cuit Huzaimah.(*)