USK Kembali Kukuhkan Enam Profesor, Dilaksanakan dengan Protokol Kesehatan Secara Ketat

Universitas Syiah Kuala (USK) kembali mengukuhkan enam profesor baru dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin Ketua Senat,

Editor: bakri
FOTO HUMAS UNSYIAH
Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng IPU 

BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala (USK) kembali mengukuhkan enam profesor baru dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin Ketua Senat, Prof Dr Ir Abubakar MS.

Pengukuhan itu dilaksanakan secara daring dan luring dari Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, pada Selasa (28/12/2021).

Mereka yang dikukuhkan kali ini adalah Prof Dr Ir Mariana MSi, Prof Dr Nyak Amir SPd MPd, Prof Dr dr Syahrul SpS(K), Prof Dr Drs Nurdin MSi, Prof Dr dr Herlina Dimiati SpA(K), dan Prof Dr Ir Alfiansyah Yulianur BC.

Universitas Syiah Kuala (USK) kembali mengukuhkan enam profesor baru dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin Ketua Senat, Prof Dr Ir Abubakar MS.

Pengukuhan itu dilaksanakan secara daring dan luring dari Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, pada Selasa (28/12/2021).

Mereka yang dikukuhkan kali ini adalah Prof Dr Ir Mariana MSi, Prof Dr Nyak Amir SPd MPd, Prof Dr dr Syahrul SpS(K), Prof Dr Drs Nurdin MSi, Prof Dr dr Herlina Dimiati SpA(K), dan Prof Dr Ir Alfiansyah Yulianur BC.
Prof Dr Ir Mariana MSi, Prof Dr Nyak Amir SPd MPd, Prof Dr dr Syahrul SpS(K), Prof Dr Drs Nurdin MSi, Prof Dr dr Herlina Dimiati SpA(K), dan Prof Dr Ir Alfiansyah Yulianur BC. (For Serambinews.com)

Karena pandemi Covid-19 belum berakhir, pengukuhan kali ini masih dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Pihak keluarga dan tamu undangan yang diizinkan hadir secara langsung pun sangat terbatas.

Rektor USK, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng IPU ASEANEng, dalam pidatonya menyampaikan rasa syukur karena meskipun pandemi Covid-19 membatasi aktivitas dalam banyak hal dalam dua tahun terakhir, namun laju pertumbuhan profesor di USK, masih cukup baik.

Di tahun ini saja, sebut Prof Samsul, USK sudah mengukuhkan 27 guru besar.

Prof Samsul Rizal mengatakan, pihaknya terus berupaya serta menjaga komitmen.

USK masih sangat optimis bahwa tahun depan, jumlah profesor bisa mencapai 150 orang.

"Kita berdoa agar seluruh profesor di USK, termasuk yang dikukuhkan hari ini (kemarin-red), diberi kemudahan oleh Allah SWT untuk dapat berkiprah secara optimal bagi bangsa dan kemaslahatan manusia.

Kontribusi mereka semua semoga juga dapat menjadi pemicu harumnya nama USK di Indonesia serta di peta keilmuan dunia," harap Prof Samsul Rizal seperti disampaikan Koordinator Humas, Ferizal Hasan SE, kepada Serambi, kemarin.

Seperti Prof Dr Ir Mariana MSi, kata Rektor, kepakarannya berpotensi meningkatkan kualitas lingkungan, terutama terkait sampah dan limbah cair.

“Penelitian yang dilakukan Prof Mariana menghasilkan rekomendasi yang sangat penting, yang memungkinkan pemain industri menciptakan teknologi yang lebih baik bagi lingkungan dengan mengembangkan media pemisahan polutan dalam gas dan pemisahan logam berat dalam limbah cair," jelas Rektor.

Prof Dr Nyak Amir SPd MPd, menurut Rektor,adalah pakar bidang pendidikan yang fokus meneliti tentang pentingnya pendidikan fisik dan olahraga sebagai instrumen peningkatan kualitas hidup.

Sehingga Nyak Amir berkesimpulan, budaya gerak dan olahraga perlu dilanggengkan.

Jika tidak, kualitas hidup masyarakat Indonesia bisa semakin buruk.

Sementara Prof Dr dr Syahrul SpS(K) memfokuskan kajiannya pada penanggulangan stroke secara holistik untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Dr dr Syahrul SpS (K), dokter senior yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), Selasa (28/12/2021) pagi ini, dikukuhkan sebagai guru besar di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh.
Dr dr Syahrul SpS (K), dokter senior yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), Selasa (28/12/2021) pagi ini, dikukuhkan sebagai guru besar di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh. (For Serambinews.com)

"Prof Syahrul berhasil mendesain program penanggulangan stroke secara komprehensif, holistik dan sinergis yaitu antara dunia pendidikan kedokteran dan penelitian dengan pelayanan kesehatan yang berbasis kebutuhan masyarakat," kata Rektor.

Prof Syahrul menyimpulkan bahwa untuk melaksanakan program penanggulangan stroke, dibutuhkan kolaborasi, koordinasi, dan sinkronisasi antara berbagai pihak.

Dibutuhkan juga berbagai fasilitas, serta persebaran dokter spesialis yang merata di semua rumah sakit rujukan.

Prof Syahrul mendesain manajemen pengelolaan stroke yang harus dilakukan secara komprehensif dan holistik, mulai dari pusat pelayanan kesehatan primer sampai rumah sakit rujukan nasional.

Prof Dr Drs Nurdin MSi juga memiliki kepakaran yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

"Penelitian yang dilakukan Prof Nurdin sangat berpotensi untuk memperkaya produk inovasi di berbagai bidang.

Kajiannya juga berpotensi untuk menumbuhkan kembali budaya yang sudah lama hilang yaitu menggunakan sejumlah tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai bahan obat, suplemen kesehatan, serta keperluan lain untuk peningkatan kualitas hidup manusia," beber Prof Samsul Rizal.

Sementara Prof Dr dr Herlina Dimiati SpA(K) memfokuskan diri pada kualitas kesehatan anak.

Baca juga: Dikukuhkan Sebagai Guru Besar USK, Saiful Husin Raih Profesor Ilmu Manajemen dan Rekayasa Kontruksi

Baca juga: USK Kembali Kukuhkan Lima Profesor, Terbanyak dari Fakultas Teknik

Dari penelitiannya, Prof Herlina mendapatkan bahwa kondisi malnutrisi yang terjadi pada awal kehidupan lebih sering berhubungan dengan kelainan metabolik dan penyakit kardiovaskular pada usia dewasa.

Sebagai pencegahan, Prof Herlina menekankan pentingnya promosi kesehatan kardiovaskular pada anak.

Pemanfaatan buku Kesehatan Ibu Anak perlu digalakkan dan digunakan oleh tenaga kesehatan pada semua lini terdepan fasilitas kesehatan.

"Riset yang dilakukan Prof Herlina sangat penting, karena problem percepatan perbaikan gizi masyarakat masih membutuhkan perhatian besar.

Kajian ini dapat berkontribusi pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yaitu mewujudkan bangsa yang berdaya-saing dengan membangun SDM berkualitas,” terang Rektor.

Terakhir, Prof Dr Ir Alfiansyah Yulianur BC yang fokus meneliti pengelolaan sumber daya air, terutama yang berhubungan dengan ilmu hidrologi terapan.

Dari penelitiannya, Prof Alfiansyah menemukan bahwa tanaman kopi Arabika mengintersepsi 76% air hujan tahunan dan memberikan hasil air sebesar 24%.

Hal ini sangat jauh berbeda dari kehilangan air hujan pada tanaman bahkan hutan hujan sekalipun, yang mengintersepsi hanya berkisar antara 11% sampai 30% sehingga menyisakan hasil air di atas 70%.

Penelitian yang dilakukan Prof Alfiansyah memberikan rekomendasi yang nantinya bisa menjadi acuan kebijakan pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

Hasil riset dari Prof Alfiansyah, para penggiat perkebunan bisa mengatur ulang penataan ruang, misalnya dengan mengatur jarak tanam antar pohon untuk memberikan ruang kosong tempat hujan langsung menyentuh permukaan tanah.

Secara umum, temuan-temuan di bidang ini akan mendukung pelaksanaan pembangunan dalam pengelolaan sumber daya air yang meliputi upaya konservasi sumberdaya air, pendayagunaan sumberdaya air, dan pengendalian daya rusak air. (jal)

Baca juga: Dr Syahrul Jadi Profesor Atas Dedikasinya Tangani Stroke

Baca juga: USK Kukuhkan Lima Profesor Baru

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved