Internasional
Paus Fransiskus Akui Kesulitan Hadapi Pandemi Covid-19, Bekerjasama Bangun Dunia Lebih Damai Lagi
Paus Fransiskus mengakui kesulitan pandemi Covid-19 yang telah membuat dunia dalam ketidakpastian. Dalam harapan Tahun Baru 2022 kepada dunia, Paus
SERAMBINEWS.COM, ROMA - Paus Fransiskus mengakui kesulitan pandemi Covid-19 yang telah membuat dunia dalam ketidakpastian.
Dalam harapan Tahun Baru 2022 kepada dunia, Paus Fransiskus mendorong orang-orang fokus pada kebaikan untuk menyatukan manusia.
Dia juga mengecam kekerasan terhadap perempuan.
Sambil mengakui pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang ketakutan dan berjuang ketidaksetaraan ekonomi.
“Kita masih hidup di masa yang tidak pasti dan sulit karena pandemi Covid-19,” kata Fransiskus.
“Banyak yang takut akan masa depan dan terbebani oleh masalah sosial," tambahnya.
"Ditambah masalah pribadi, bahaya yang berasal dari krisis ekologi, ketidakadilan, dan ketidakseimbangan ekonomi global.” ujarnya, seperti dilansir AFP, Minggu (2/1/2022).
Baca juga: Paus Fransiskus Malu Atas Skandal Pelecehan Seksual di Prancis
Ribuan penduduk dan turis Roma, yang mengenakan masker berkumpul di Lapangan Santo Petrus pada hari yang cerah dan sejuk.
Mereka mendengarkan Fransiskus memaparkan resepnya untuk perdamaian dunia.
Fransiskus menegaskan perdamaian menuntut tindakan nyata.
Dimana, dibangun dengan memperhatikan sedikit, mempromosikan keadilan, keberanian untuk memaafkan, sehingga memadamkan api kebencian.
Fransiskus juga memperjuangkan sikap positif, bukan kejahatan yang memisahkan masyarakat, tetapi kebaikan yang menyatukan semuanya.
Dia juga menyinggung tentang peran ibu yang tahu mengatasi rintangan dan ketidaksepakatan, dan menanamkan perdamaian.
“Dengan cara ini, mereka mengubah masalah menjadi peluang untuk kelahiran kembali dan pertumbuhan," ujarnya.
Baca juga: Paus Fransiskus Sesalkan Tragedi Besar di Arab, Dilewati Dengan Diam
"Mereka bisa melakukan ini karena mereka tahu bagaimana 'menjaga', menyatukan berbagai utas kehidupan,” kata Paus.
“Kami membutuhkan orang-orang seperti itu, yang mampu menenun benang-benang persekutuan menggantikan kawat berduri konflik dan perpecahan," harapnya.
Dia menyerukan upaya untuk melindungi perempuan.
"Betapa banyak kekerasan yang ditujukan terhadap perempuan! sudah cukup! sangat menyakitkan," kaanya.
Dia mengatakan wanita, termasuk ibu, melihat dunia bukan untuk dieksploitasi tapi agar bisa memiliki kehidupan.
Perempuan yang melihat dengan hati dapat menggabungkan mimpi dan cita-cita dengan realitas konkret, tanpa hanyut ke dalam abstraksi dan pragmatisme yang steril.
Dalam sebuah tweet Sabtu (1/1/2022) pagi, Francis menguraikan harapan dan strateginya untuk perdamaian.
“Semua dapat bekerja sama untuk membangun dunia yang lebih damai," katanya.
"Mulai dari hati individu dan hubungan dalam keluarga," ujarnya.
"Kemudian di dalam masyarakat dan lingkungan, hingga hubungan antara masyarakat dan bangsa,” cuit Paus Fransiskus.(*)
Baca juga: Paus Fransiskus Sebut Kekerasan Dalam Rumah Tangga Hampir Seperti Prilaku Setan