Korban Banjir Aceh Utara
Bocah yang Meninggal saat Banjir Terpaksa Dikebumikan di Kecamatan Tetangga
Kawasan Desa Meunasah Meuria dan sekitar Kecamatan Matangkuli hingga kini masih terendam banjir. Sehingga jenazah dikebumikan di kecamatan tetangga.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – TM Andika (12), bocah asal Desa Meuria Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara yang meninggal kemarin saat mandi air banjir, hari ini (3/1/2022) sudah dikebumikan.
Anak bungsu dari tiga bersaudara itu dikebumikan di pemakaman umum di kawasan Desa Blang Dalam Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara pada Senin (3/1/2022), yang merupakan kecamatan tetangga Matangkuli.
Karena kawasan Desa Meunasah Meuria dan sekitar Kecamatan Matangkuli sampai saat ini masih terendam banjir.
Sehingga kuburan yang ada di desa tersebut dan juga desa lainnya dalam Kecamatan Matangkuli, ikut terendam banjir.
Diberitakan sebelumnya, Seorang bocah bernama Andika (12) asal Desa Meunasah Meuria, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara meninggal setelah tenggelam saat mandi air banjir di kawasan desa tersebut, Minggu (2/1/2022) siang.
Bocah tersebut ditemukan sekitar pukul 15.45 WIB, setelah 3 jam lebih tenggelam saat mandi bersama teman sebayanya.
Lalu dibawa ke Puskesmas Matangkuli Aceh Utara untuk divisum. Petugas menyebutkan bocah tersebut sudah meninggal, kemudian baru dibawa pulang ke rumah orang tuanya.
Baca juga: Satu Bocah Meninggal di Aceh Utara, Tenggelam saat Mandi di Genangan Banjir
Baca juga: Banjir di Aceh Timur Kembali Renggut Korban Jiwa Seorang Anak Kecil
Untuk diketahui, Kecamatan Matangkuli termasuk kawasan terparah terendam banjir dari 13 kecamatan lainnya yang masih terendam hingga, Minggu (2/1/2022).
“Sudah, tadi pagi dikebumikan di Desa Blang Dalam Kecamatan Paya Bakong, karena di sini masih banjir,” ujar Keuchik Meunasah Meuria Kecamatan Matangkuli, Bukhari kepada Serambinews.com, Senin (3/1/2022).
Disebutkan, jenazah bocah tersebut dapat dikebumikan di Desa Blang Dalam, setelah pihak keluarga korban mencari tempat ke kecamatan tetangga yang belum terendam banjir.
“Jadi di sana ada Abang Ipar korban yang mencari tempat, sehingga tadi pagi jenazah langsung dibawa ke desa tersebut setelah siap digali,” kata Keuchik.(*)