Internasional

Prancis Klaim Gelombang Kelima Covid-19 Akan Berakhir, Pandemi Dunia Tampak Tanpa Akhir

Pemerintah Prancis mengklaim gelombang kelima Covid-19 akan segera berakhir. Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran.

Editor: M Nur Pakar
AFP/STEPHANE DE SAKUTIN
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran tiba di Majelis Nasional di Paris membahas RUU memperkuat mengelola krisis kesehatan di tengah pandemi Covid-19, Senin (3/1/2022). 

SERAMBINEWS.COM, PARIS - Pemerintah Prancis mengklaim gelombang kelima Covid-19 akan segera berakhir.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran.

Dia merasa optimis dengan mengatakan gelombang kelima Covid-19 mungkin yang terakhir.

Dilansir AP, Senin (3/1/2022), sebaliknya, bagi banyak orang di seluruh dunia telah menjadi pandemi Covid-19 tanpa akhir.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menegaskan akan membuat sebanyak mungkin orang disuntik vaksin Covid-19.

Dia menyebut hal itu mungkin menjadi cara terbaik untuk menahan varian Omicron yang menyebar cepat,

Baca juga: Dahsyatnya Tsunami Covid-19 di Prancis, Setiap Detik 2 Orang Terpapar Virus Corona

Veran mengatakan itu menjadi satu-satunya cara untuk menghindari penguncian baru.

Sehingga, dapat mencegah kerusakan pada pemulihan ekonomi dan tekanan pada rumah sakit yang sudah terbebani, tambahnya.

Prancis telah memvaksinasi 77% dari populasinya.

Kemudian, bergegas keluar untuk memerangi Covid-19 varian Omicron.

Tetapi lebih dari 4 juta orang dewasa tetap tidak divaksinasi, termasuk lebih dari 1 juta orang di atas usia 65 tahun.

Dan bagi mereka, kehidupan publik akan sangat dibatasi ketika pemerintah bergegas mengeluarkan izin vaksin Covid-19.

Orang yang tidak divaksinasi yang tertular virus akan diawasi dan dihukum, kata Veran.

Baca juga: Kuwait Serukan Warganya Menunda Perjalanan ke Luar Negeri, Wabah Omicron Makin Menakutkan

Mereka harus mengasingkan diri selama 10 hari dan selama tujuh hari jika melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Untuk penduduk yang terinfeksi dan diinokulasi, karantina telah dikurangi menjadi tujuh hari dan selanjutnya menjadi lima hari dengan tes negatif.

Mulai Senin (3/1/2022), mereka yang divaksinasi dan melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi tidak perlu dikarantina sama sekali, kata Veran.

Pihak berwenang mencatat 58.432 kasus baru virus Corona pada Minggu (2/1/2022).

Sebuah jumlah yang jauh di bawah empat hari terakhir ketika infeksi melonjak lebih dari 200.000 orang.(*)

Baca juga: Menteri Kesehatan Mengumumkan Kasus Omicron Tambah Terus, Kini Jadi 68 Kasus

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved