Ketua Adat Kasepuhan Ciptagelar Abah Ugi Nikahi Janda Muda, Berharap Jadi Pernikahan Terakhir

Suasana haru pun menyelimuti akad setelah dengan gamblang Abah Ugi melakukan ijab kabul dengan ayah Ditha Ana Talia, yakni Jajang Setiawan.

Editor: Faisal Zamzami
Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin
AKAD - Ketua Adat Kasepuhan Ciptagelar, Abah Ugi Sugriana Rakasiwi, melangsungkan akad pernikahan di Imah Gede Kasepuhan Ciptagelar, Rabu (5/1). Pernikahan disaksikan Bupati Sukabumi Hamami. 

"Ya mudah-mudahan ini pernikahan yang terakhir supaya bisa mengurus desa adat dan keluarganya secara baik nantinya," ucap Marwan.

Ditha Ana Talia, yang kini menjadi istri Abah Ugi, bukanlah warga asli Kampung Adat Ciptagelar.

Ibu baru di Kasepuhan Ciptagelar ini berasal dari Kampung Tegal Lumbu, Desa Kujangjaya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.

Ditha merupakan anak pertama dari pasangan suami istri Jajang Setiawan (61) dan Nunung (46).

Jajang mengatakan, keluarganya masih memiliki kaitan kekerabatan dengan keluarga Kasepuhan Ciptagelar.

Ia berharap anaknya bisa menjadi teladan seorang ibu di Kasepuhan.

"Alhamdulillah kebetulan masih ada kaitan keluarga besar, untuk pernikahan anak saya ini menjadikan sebuah kebanggaan bagi saya sebagai orang tua menjadikan sebuah tuntunan dan tontonan untuk masyarakat, wabil khusus masyarakat Banten Pakidulan, mudah-mudahan menjadikan suri tauladan seorang ibu untuk orang banyak," ujarnya.

"Saya juga sebagai orang tua mengabdi kepada beliau karena adat kasepuhannya demikian," katanya.

Jajang mengatakan, pertemuan anaknya dengan Abah Ugi terbilang singkat. Anaknya bertemu Abah Ugi pada lima bulan lalu.

"Ketemunya anak saya dengan abah tidak ada unsur kesengajaan, mungkin Allah telah mempertemukan anak saya dengan beliau".

"Alhamdulillah proses perjalanan 5 bulan. Sebelumnya tidak saling kenal, saya lebih kenal beliau (Abah Ugi, red), dari semenjak kecil saya menginjakan kaki di Ciptagelar sampai saat ini sampai anak saya dipersunting sama beliau," jelasnya.

Jajang mengatakan, saat ini putrinya baru berusia 28 tahun.

Menurutnya, sang putri merupakan janda muda.

"Anak saya adalah anak pertama usia 28 tahun, semenjak keluar sekolah sempat menikah namun gagal kurang lebih satu tahun, setelah anak saya single parent, kurang lebih dua tahun dan akhirnya berjumpa dengan abah," ucapnya.

Sehari-hari Jajang juga dikenal sebagai relawan kebencanaan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved