Berita Banda Aceh
Pertamina Masih Buka Permohonan Pertashop Untuk Aceh 101 Unit Lagi, Ini Gambaran Keuntungannya
Pertamina pada tahun 2022 ini masih membuka permohonan pendirian Pertashop di wilayah Aceh sebanyak 101 unit lagi
BANDA ACEH - Pertamina pada tahun 2022 ini masih membuka permohonan pendirian Pertashop di wilayah Aceh sebanyak 101 unit lagi.
Pertashop merupakan lembaga penyalur Pertamina berskala kecil, yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM nonsubsidi, Elpiji nonsubsidi, pelumas, dan produk pertamina ritel lainnya.
“Ada tiga tipe Pertashop yang kita buka, yaitu gold, platinum dan diamond,” kata Sales Area Menager Pertamina Banda Aceh, Soni Indro Prabowo, kepada Serambi, Rabu (5/1/2021).

Soni menyebutkan, dari tiga tipe Pertashop itu, yang paling banyak diminati masyarakat di Aceh adalah tipe gold, karena biaya investasinya yang lebih murah.
Soni menyebutkan, untuk Pertashop tipe gold ini hanya dibutuhkan investasi sekitar Rp 250 juta untuk membeli peralatan pompa dan tangki BBM kapasitas 3.000 liter.
Tanah yang dibutuhkan juga tidak begitu luas, minimal 15x10 meter.
Sedangkan untuk tipe platimum butuh investasi sekitar Rp 400 juta dan daimond Rp 500 juta.
Sampai akhir tahun 2021 lalu, sebut Soni, jumlah Pertashop di Aceh yang sudah beroperasi sebanyak 95 unit.
“Paling banyak di wilayah pantai timur, utara dan tengah.
Sedangkan pantai barat selatan masih sedikit,” imbuhnya.
Sedangkan di awal tahun 2022, Soni menyebutkan, ada 55 unit yang sedang dalam proses pengadaan modul/perangkan BBM dan pembangunan fisik.
Ke-55 unit itu tersebar di wilayah pantai timur-utara, tengah, dan pantai barat selatan Aceh.
Soni juga memberikan gambaran keuntungan dari usaha Pertashop ini.
Untuk tipe gold ia sebutkan hanya menjual BBM jenis Pertamax seharga Rp 9.000 per liter (harga tebus Rp 8.150/liter).
Baca juga: Kemendagri Percepat Pelaksanaan Program Pertashop di Seluruh Daerah, 3.055 SPBU Mini Itu Sudah Ada
Baca juga: Usaha Pertashop Pertamina Diminati Masyarakat Gampong
Jika dalam satu hari menghabiskan 2.000 liter, maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 1.700.000/hari.