Akmal Ibrahim Lantik Salman Jadi Sekda Aceh Barat Daya, Harus Jadi Pengawal Program Bupati

BLANGPIDIE - Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Akmal Ibrahim SH secara resmi melantik dan mengambil sumpah jabatan Salman Alfarisi ST sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) di halaman kantor bupati setempat, Kamis (6/1/2022).

Salman Alfarisi ST ditetapkan sebagai Sekda Abdya itu sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT Nomor PEG.821.22/094/2021 tertanggal 30 Desember 2021, tentang Pengangkatan Sekretaris Daerah Aceh Barat Daya.

Dalam kesempatan itu, Akmal meminta kepada Salman agar banyak belajar kepada Drs Thamrin, yang merupakan Sekda Abdya sebelumnya.

“Sekda Abdya terbaik itu adalah Pak Thamrin, yang berada di samping saudara, maka banyaklah belajar kepada beliau,” kata Akmal yang disambut tepuk tangan ratusan tamu undangan yang hadir.

Dalam kesempatan itu, Akmal mengatakan, Sekda itu adalah orangtuanya para pegawai.

Oleh karena itulah dia meminta dilakukan pembinaan yang baik.

Menurutnya, jika tidak bisa dilakukan pembinaan, maka sampaikan kepada bupati agar ditindak tegas sebagai efek jera terhadap pegawai yang lain.

“Saya minta kepada Pak Sekda, tugas pertamanya tolong bina Dinas Pendidikan, saya sangat kecewa betul dengan Dinas Pendidikan ini, sang ngon-ngon ureung payah gadoh cit nyan (Sepertinya, personel di dalamnya pun harus dimutasi),” pinta Akmal dengan nada kecewa.

Dalam pelantikan itu, para tamu undangan diwajibkan terlebih dahulu mencuci tangan dan memakai masker yang telah disediakan oleh panitia.

Dalam pelantikan kepala Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten itu, hadir wakil Bupati Abdya, Muslizar MT, para Sekda se-Pantai Barat Selatan Aceh, pejabat Forkopimkab, ulama dayah, anggota DPRK, kepala SKPK, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Saya minta kepada Pak Sekda, tugas pertamanya tolong bina Dinas Pendidikan, saya sangat kecewa betul dengan Dinas Pendidikan ini.

Bupati Aceh Barat Daya Akmal Ibrahim meminta sekretaris daerah menjadi pengawal kebijakan dan program bupati.

Baca juga: Akmal Ibrahim Imbau Warga Aceh Barat Daya Segera Divaksin, Mulai Tahun 2022 Mulai Berbayar

Baca juga: Bupati Akmal Pimpin Gelar Operasi Lilin Seulawah

“Jangan ganti bupati, ganti pula program.

Kalau itu terjadi, maka korban dan yang pusing itu rakyat, tidak ada arah.

Maka dari itu, Sekda harus menjadi pengawal kebijakan bupati, siapapun bupatinya,” pinta Akmal Ibrahim.

Dia menyontohkan dirinya yang fokus pada sektor pertanian, padahal dalam undang-undang anggaran sektor pertanian bukanlah hal yang wajib, tapi pilihan.

“Namun hampir seluruh anggaran, saya fokuskan sektor pertanian, memang programnya tidak mewah.

Hari ini, hasilnya sudah nampak, banyak petani sawit dari program saya itu, kini mereka sudah mampu membeli kendaraan, sudah mampu menyekolahkan anaknya kuliah, padahal dulu program ini dianggap program cet langet, atau program yang tidak mungkin,” bebernya.

Akmal mengaku dirinya berpikir jauh ke depan dalam membuat kebijakan.

Bahkan terkait perkembangan teknologi, Akmal mengaku sadar bahwa sebagian pekerjaan manusia ke depan diambil alih oleh robot.

Namun, tentu saja ada keterbatasan-keterbatasan.

Sektor pertanian masih tetap dominan tenaga manusia.

“Di beberapa negara, orang tidak diperlukan lagi, semua yang bekerja robot, seperti di Singapura, saat kita masuk ke restoran, itu yang melayani robot.

Di Norwegia ada kapal hantu, yang bekerja semua robot, di Indonesia sudah ada taksi terbang, yang baru ujicoba di Bali,” ungkapnya.

Atas dasar itu, sebutnya, dirinya memiliki fokus pada sektor pertanian. (c50)

Baca juga: Bupati Lantik Sekda Abdya, Akmal Minta Salman Belajar Sama Thamrin

Baca juga: Salman Alfarisi Jadi Sekda Abdya