Banjir Aceh Utara
Puluhan Santri Yatim di Aceh Utara Kembali ke Dayah setelah Mengungsi Lima Hari di Tenda
Setelah lima hari mereka tinggal di tenda pengungsian, kemudian mereka pada Jumat (7/1/2022) sekitar pukul 17.00 WIB dibawa pulang kembali ke dayah te
Penulis: Jafaruddin | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Puluhan santri yatim Dayah Raudhatul Huda Matang Ceubrek, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara selama diungsikan ke tenda, di Halaman Kantor Bupati Aceh Utara, Landing, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara.
Puluhan santri yatim dan anak terlantar tersebut pada Senin (3/1/2021), dievakuasi ke tenda pengungsian karena dayah tempat mereka menimba ilmu terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter.
Setelah lima hari mereka tinggal di tenda pengungsian, kemudian mereka pada Jumat (7/1/2022) sekitar pukul 17.00 WIB dibawa pulang kembali ke dayah tersebut karena banjir tersebut sudah surut.
Apalagi selama mereka berada di tenda tersebut, tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar seperti biasanya di dayah.
• Menteri PPPA Semangati Anak Korban Rudapaksa 14 Pemuda Nagan Raya, Minta Pelaku Dihukum Berat
Mereka adalah anak yatim, telantar dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
Kemudian mereka ditampung di dayah tersebut untuk diajarkan ilmu agama. Semua kebutuhan mereka ditanggung pihak dayah, yang diperoleh dari sumbangan para donatur dan masyarakat.
Pimpinan Dayah Raudhatul Huda Matang Ceubrek, Kecamatan Tanah Luas, Muhammad Diyan kepada Serambinews.com menyebutkan, mereka dievakuasi ke tenda, karena mayoritas santri tersebut kelas 1 SD dan kelas 3 SMP.
• VIDEO Setelah Sebulan Mengabdi Kepada Masyakarat, 590 Mahasiswa KKN USK Ditarik dari Nagan Raya
Selama di tenda pengungsian, aktivitas belajar dihentikan, karena tidak memiliki fasilitas yang memadai seperti tidak ada kitab dan bahkan sebagian santri tidak sempat mengambil pakaian.
Namun, setelah lima hari di tenda tersebut, mereka dibawa pulang kembali ke dayah, karena banjir sudah surut.(*)