Luar Negeri
125.000 Mobil Terjebak dalam Badai Salju di Pakistan, Puluhan Orang Meninggal Setelah
Sedikitnya 22 orang tewas setelah badai salju lebat menyebabkan sekitar 125.000 mobil terjebak di jalan macet menuju sebuah kota wisata resort
SERAMBINEWS.COM, MURREE - Tentara dan anggota penyelamat melakukan evakuasi wisatawan yang tewas terjebak di dalam mobil akibat badai salju di Murree, sekitar 70 km timur laut ibu kota Islamabad Pakistan.
Sedikitnya 22 orang tewas setelah badai salju lebat menyebabkan sekitar 125.000 mobil terjebak di jalan macet menuju sebuah kota wisata resort pegunungan di Pakistan.
Delapan dari korban tewas berasal dari keluarga perwira polisi Islamabad Naveed Iqbal, yang meninggal bersama istri dan enam anaknya.
Polisi mengatakan kebanyakan orang mati kedinginan di dalam mobil mereka.
Tetapi yang lain diperkirakan meninggal karena sesak napas, setelah menyalakan pemanas kendaraan mereka agar tetap hangat setelah terjebak di jalan.
Salju setinggi lebih dari empat kaki turun di kota lereng bukit pada Jumat (7/1/2022) malam, menjebak turis dan menghalangi semua lalu lintas masuk ke Murree, sekitar 70 km timur laut ibu kota Islamabad, pada hari berikutnya.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid mengatakan militer telah dikerahkan untuk membersihkan jalan dan menyelamatkan ribuan orang yang masih terjebak.
Kantor kepala menteri provinsi Punjab mengatakan daerah itu telah dinyatakan sebagai 'daerah bencana' dan mendesak orang-orang untuk menjauh.
Tentara, termasuk unit gunung militer khusus, dipanggil untuk membantu upaya penyelamatan.
Ribuan kendaraan sudah mulai dibebaskan pada Sabtu (8/1/2022) pagi, meskipun ribuan lainnya masih terjebak di daerah tersebut.
Baca juga: Salju Turun di Arab Saudi Pas Hari Pertama Tahun Baru 2022, Pertanda Apa?
Baca juga: Misteri Mumi Pakistan Berusia 2.600 Tahun, Benarkah Ini Mayat Putri Raja Xerxes dari Persia?
Murree adalah kota resort populer di musim dingin.
Tempat ini menarik lebih dari satu juta turis setiap tahun meskipun jalan-jalan menuju kota sering terhalang oleh salju di musim dingin.
Umar Maqbool, seorang administrator lokal, mengatakan hujan salju lebat menghambat upaya penyelamatan pada malam hari.
Bahkan alat berat yang dibawa untuk membersihkan salju pada awalnya macet.
"Sampai (militer tiba) tidak ada kendaraan atau bahkan orang yang berjalan kaki yang diizinkan memasuki Murree, kecuali kendaraan darurat dan penyelamatan, dan untuk mereka yang mencari makanan untuk orang-orang yang terjebak," kata menteri dalam negeri Sheikh Rashid Ahmed melansir Daily Mail.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan mobil-mobil pnuh berdesakan, dengan tumpukan salju setinggi nyaris satu meter di atapnya.
"Orang-orang menghadapi situasi yang mengerikan," Usman Abbasi, seorang turis yang terjebak di kota di mana salju tebal masih turun, mengatakan kepada AFP melalui telepon.
Selama berhari-hari, media sosial Pakistan penuh dengan gambar dan video orang-orang bermain salju di sekitar Murree, kota resor indah yang dibangun oleh Inggris pada abad ke-19 sebagai sanatorium bagi pasukan kolonialnya.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan dia terkejut dan kesal pada tragedi ini.
"Hujan salju yang belum pernah terjadi sebelumnya dan serbuan pengunjung yang bepergian tanpa memeriksa kondisi cuaca membuat admin distrik tidak siap," kicaunya.
Dia mengaku telah memerintahkan penyelidikan dan menerapkan peraturan yang kuat untuk memastikan pencegahan tragedi semacam itu berulang.
Pihak berwenang memperingatkan akhir pekan lalu bahwa terlalu banyak kendaraan yang mencoba memasuki kota wisata Murree.
Tetapi itu gagal untuk mencegah gerombolan pelancong harian dari ibu kota.
"Bukan hanya para turis, tetapi penduduk lokal juga menghadapi masalah yang parah," kata turis Abbasi kepada AFP.
“Silinder gas telah habis dan air minum tidak tersedia di sebagian besar wilayah - mungkin beku atau pipa air telah rusak karena dingin yang parah.”
Dia mengatakan hotel-hotel di kota itu kehabisan makanan, dan layanan telepon seluler tidak merata.
Selama Tiga Hari Kota berpenduduk sekitar 30.000 orang ini berada di sisi perbukitan dan lembah yang curam, dan dilalui oleh jalan-jalan sempit yang sering macet bahkan dalam cuaca yang baik.
Sheikh Rashid mengatakan penduduk telah melindungi orang-orang yang terperangkap di kota.
Mereka menyediakan selimut dan makanan bagi orang yang bisa mereka jangkau.
Pihak berwenang mengatakan sekolah-sekolah dan gedung-gedung pemerintah telah menampung mereka yang dapat mencapai kota dari jalan-jalan yang tersumbat.
Helikopter juga disiagakan saat cuaca cerah.
Di antara yang tewas adalah 10 pria, 10 anak-anak dan dua wanita.
Baca juga: BERITA POPULER - Suami Syok Pasutri Kulit Hitam, Nasib Pilu Janda Kaya, Pakai Plastik Ganti Kondom
Baca juga: VIDEO - Dek Gam Murka Persiraja Kembali Kalah, Abeh Peng-peng Kee
Baca juga: Polres Pidie Jaya Tuntaskan 157 Kasus Kriminal, Terbanyak Kasus Pencurian, Ini Rincian Jumlah Kasus
Kompas.com dengan judul "Puluhan Orang Meninggal Setelah 125.000 Mobil Terjebak Macet dalam Badai Salju"