Berita Gayo Lues
Petani Serai Wangi di Gayo Lues yang Meninggal Tenggelam Disebut-sebut Pernah Alami Gangguan Jiwa
Namun, sebelum meninggal korban disebut-sebut pernah mengalami gangguan jiwa, bahkan berupaya bunuh diri dengan cara menyayat lehernya pakai pisau cut
Penulis: Rasidan | Editor: Mursal Ismail
Namun, sebelum meninggal korban disebut-sebut pernah mengalami gangguan jiwa, bahkan berupaya bunuh diri dengan cara menyayat lehernya pakai pisau cutter.
Laporan Rasidan | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Sulaiman, petani serai wangi berusia 38 tahun asal Desa Pantan Kela, Kecamatan Tripe Jaya, Kabupaten Gayo Lues, ditemukan meninggal.
Mayatnya ditemukan tersangkut di akar pohon dalam aliran Sungai Kala Tripe kawasan Perlak, Gayo Lues, Selasa (11/1/2021) sekitar pukul 17.45 WIB.
Namun, sebelum meninggal korban disebut-sebut pernah mengalami gangguan jiwa, bahkan berupaya bunuh diri dengan cara menyayat lehernya pakai pisau cutter.
Beruntung ketika itu korban berhasil diselamatkan masyarakat.
Kapolres Gayo Lues, AKBP Carlie Syahputra Bustamam, yang dikonfirmasi Serambinews.com, juga membenarkan informasi itu.
Namun, tak diketahui pasti, korban meninggal akibat bunuh diri atau bukan. Yang jelas tanda-tanda kekerasan juga tak ditemukan pada mayat lelaki ini.
Meninggal saat dini hari
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, Sulaiman, petani serai wangi berusia 38 tahun asal Desa Pantan Kela, Kecamatan Tripe Jaya, Kabupaten Gayo Lues, ditemukan meninggal.
Mayatnya ditemukan tersangkut di akar pohon dalam aliran Sungai Kala Tripe kawasan Perlak, Gayo Lues, Selasa (11/1/2021) sekitar pukul 17.45 WIB.
Informasi dihimpun Serambinews.com, korban diduga tenggelam dan hanyut di Sungai Kala Tripe, Selasa (11/1/2021) dini hari.
Ketika itu, rekannya bernama Abu Thalib (45), warga yang sama tertidur di dalam pondok tempat penyulingan minyak serai wangi dan nilam yang mereka tempati berdua di Arul Engang.
Abu Thalib bekerja di tempat penyulingan minyak serai wangi dan nilam milik korban.
Korban ketika itu diperkirakan membersihkan kebun serai miliknya.
Sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, Abu Thalib terbangun dari tidurnya dan melihat Sulaiman sudah tak ada.
Kemudian ia mencari dan memanggil-manggil korban dalam gelap gulita saat dini hari itu, tetapi korban tidak ditemukan.
Selanjutnya, Abu Thalib pulang dan melaporkan hal ini kepada istri korban, warga, serta serta perangkat desa, petugas Babinsa dan Babinkamtibmas di Desa Pantan Kela.
Kemudian petugas bersama warga melakukan upaya pencarian di lokasi tempat penyulingan minyak serai, kebun korban serta menyisir aliran sungai tersebut.
Akhirnya korban ditemukan sudah jadi mayat tersangkut pada akar pohon kayu di tengah-tengah Sungai Kala Tripe.
Kapolres Galus, AKBP Carlie Syahputra Bustamam melalui Kapolsek Tripe Jaya, yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada mayat lelaki ini.
"Korban sudah dikebumikan di perkuburan umum desa Pantan Kela pada Rabu hari ini," kata Kapolsek. (*)