Breaking News

Internasional

Penjahat Berbahaya Merajalela di Lebanon, Penculik Tuntut Tebusan Sampai Rp 143 Miliar

Para penjahat yang beroperasi di Lebanon semakin berbahaya dari hari ke hari. Aksi penculikan terhadap orang kaya Lebanon terus terjadi setiap hari

Editor: M Nur Pakar
AFP/PATRICK BAZ / ABAAD
Seorang wanita memegang papan bertuliskan “Mereka Mematikan Rumah Kita atau Menyalahgunakan Kejahatan” di Beirut, untuk memprotes kurangnya perlindungan terhadap wanita pada Kamis (25/11/2021). 

Dia kemudian ditemukan dan dibawa ke rumah sakit di Beirut untuk perawatan.

Dalam kasus lain, Adnan Dabaja ditahan selama tujuh bulan setelah diculik dari kota Qaraoun di Lembah Bekaa.

Dia mendapatkan kembali kebebasannya setelah dilaporkan membayar uang tebusan yang besar.

Demikian pula, keluarga Abdullah Saeed Taha membayar uang tebusan sebesar $300.000, sekitar Rp 4,2 miliar untuk pembebasannya.

Ssetelah dia ditahan selama beberapa bulan di sebuah desa Bekaa.

Tapi setelah membayar uang, geng terus memeras keluarga, menuntut $10 juta, sekitar Rp 143 miliar.

Sebuah sumber lokal mengatakan geng penculik berasal dari wilayah Baalbek-Hermel.

Mereka bergerak bebas di perbatasan dengan Suriah, yang praktis dikendalikan oleh Hizbullah.(*)

Baca juga: Pound Lebanon Mencapai Rekor Rerendah, 24.200 per dolar AS

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved