Internasional
Musim Dingin Terpa Uni Eropa, Aturan Masker Covid-19 Kembali Diperketat
Warga Uni Eropa diwajibkan memakai masker kemanapun pergi, seiring musim dingin sudah datang. Memakai masker atau tidak menjadi pertanyaan di awal
SERAMBINEWS.COM, ROMA - Warga Uni Eropa diwajibkan memakai masker kemanapun pergi, seiring musim dingin sudah datang.
Memakai masker atau tidak menjadi pertanyaan di awal pandemi Covid-19 dengan jawab "ya" yang kuat.
Sekarang pusat pandemi Covid-19 di Eropa berharap aturan masker yang lebih ketat untuk membantu mengalahkan lonjakan kasus baru virus Corona.
Negara-negara lain mengambil tindakan serupa karena varian Omicron yang lebih menular.
Namun, tampaknya kurang ganas, walau menyebar cepat ke seluruh benua, seperti dilansir AFP, Jumat (14/1/2022).
Dengan ICU rumah sakit Italia cepat terisi dengan sebagian besar pasien Covid-19 yang tidak divaksinasi, pemerintah memerintahkah memakai masker FFP2.
Sebuah masker yang menawarkan perlindungan lebih daripada masker kain atau beda.
Masker itu harus dipakai di transportasi umum, termasuk pesawat, kereta api, feri, dan kereta bawah tanah.
Bahkan, semua warga di Italia, mulai pekan ini, harus divaksinasi atau baru sembuh dari Covid-19.
FFP2 juga sekarang harus dipakai di teater, bioskop dan acara olahraga, di dalam atau di luar ruangan.
Baca juga: Omicron Terus Meningkatkan Kasus Virus Corona Dunia, Didominasi Eropa dan Amerika Serikat
Namun, tidak dapat dilepas bahkan saat imakan atau iminum pemakainya.
Italia memperkenalkan kembali mandat masker luar ruangan dan tidak pernah mencabut mandat dalam ruangannya.
Bahkan ketika kasus virus Corona turun tajam di musim panas.
Pada pagi yang dingin di Roma minggu ini, Lillo D'Amico (84) mengenakan topi wol dan FFP2 putih saat membeli koran di kios koran di lingkungannya.
“Masker membutuhkan sedikit uang, mereka membutuhkan pengorbanan kecil,” katanya.
“Ketika Anda menghitung, biayanya jauh lebih murah daripada rawat inap," ujarnya.
Ketika dia melihat seseorang dari minoritas yang tidak bermaskerlewat, dia menjaga jarak.
“Mereka melihat masker sebagai penghinaan terhadap kebebasan mereka,'' kata D'Amico sambil mengangkat bahu.
Spanyol memberlakukan kembali aturan masker luar ruangan pada Malam Natal.
Setelah tingkat penularan 14 hari melonjak menjadi 2.722 kasus baru virus Corona per 100.000 orang pada akhir pekan lalu.
Jumlah itu meningkat dibandingkan pertengahan Oktober 2021, 40 kasus per 100.000 orang.
Perdana Menteri Pedro Sanchez ditanya apakah mandat masker luar ruangan membantu.
"Tentu saja, tetapi bukan aku yang mengatakannya, melainkan sains sendiri mengatakannya," ujarnya.
"Viirus yang tertular ketika seseorang menghembuskan napas,'' kata Sanchez.
Portugal membawa kembali masker pada akhir November 2021.
Setelah sebagian besar membatalkan persyaratan ketika mencapai vaksinasi 86 persen populasi.
Baca juga: Eropa Tengah dan Timur Hadapi Lonjakan Tinggi Angka Kematian Covid-19
Yunani juga telah memulihkan mandat masker luar ruangannya.
Minggu ini tim manajemen wabah pemerintah Belanda merekomendasikan mandat masker untuk orang berusia di atas 13 tahun di ruangan publik yang sibuk.
Seperti restoran, museum dan teater, dan penonton di acara olahraga dalam ruangan.
Tempat-tempat itu saat ini ditutup di bawah penguncian hingga setidaknya Jumat, 14 Januari.
Di Prancis, mandat masker luar ruangan sebagian diterapkan kembali pada bulan Desember 2021 di banyak kota, termasuk Paris.
Usia anak-anak untuk mulai memakai masker di tempat umum diturunkan menjadi 6 dari 11 tahun.
Kanselir Austria, Karl Nehammer mengumumkan orang harus memakai masker FFP2 di luar ruangan jika tidak dapat menjaga jarak setidaknya dua meter.
Di Italia, lebih dari 2 juta orang saat ini positif terkena virus Corona dari 60 juta jumlah penduduk.
Warga harus membatasi perjalanan kereta dan bus, pemerintah juga melihat masker sebagai cara membuat masyarakat berfungsi lebih penuh.
Orang dengan suntikan booster atau dosis vaksin kedua baru-baru ini dapat menghindari karantina, jika memakai masker FFP2 selama 10 hari.
Pemerintah telah memerintahkan toko-toko untuk menyediakan masker FFP seharga 75 sen euro (85 sen AS).
Pada tahun pertama pandemi, FFP2 berharga hingga 10 euro ($11,50), kapan pun dapat ditemukan.
Orang Italia memakainya dalam palet warna.
Di Inggris, di mana Perdana Menteri Boris Johnson berfokus pada vaksinasi, masker tidak pernah diperlukan di luar ruangan.
Namun bulan ini, pemerintah mengatakan siswa sekolah menengah harus mengenakan penutup wajah di kelas.
Tetapi Menteri Pendidikan Nadhim Zahawi mengatakan aturan itu tidak akan berlaku satu hari lebih lama dari yang diperlukan.
Baca juga: Musim Dingin Datang, Uni Eropa Harus Siap Menghadapi Omicron
Ketika pemerintah Inggris mencabut pembatasan pandemi pada Juli 2021, mengubah penggunaan masker dari keharusan menjadi anjuran, penggunaan masker turun drastis.
Nino Cartabellotta, presiden yayasan GIMBE yang berbasis di Bologna, yang memantau perawatan kesehatan di Italia, mengatakan Inggris menunjukkan apa yang bisa terjadi ketika tindakan seperti mengenakan masker tidak dihargai.
“Situasi di Inggris menunjukkan vaksinasi saja tidak cukup untuk mengatasi pandemi," jelasnya.
Inggris menjadi salah satu negara pertama yang memulai vaksinasi, katanya dalam sebuah wawancara video.(*)