Penerbitan Buku
Alumnus Dayah Darul Huda Lueng Angen Terbitkan Buku “Malaikat-Malaikat yang Terlupakan"
Karena itu buku tersebut juga sangat penting untuk dibaca oleh para suami istri. Dengan harapan supaya ayah, ibu dan suami dapat dihargai serta mendap
Penulis: Jafaruddin | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON - Tgk Muhammad, alumnus Dayah Darul Huda Lueng Angen Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, baru-baru ini, kembali berhasil menerbitkan buku berjudul “Malaikat-Malaikat Yang Terlupakan".
Sedangkan buku perdana yang ditulis lulusan Pascasarjana Prodi Tafsir Hadis UIN Sumatera Utara berjudul "Hadis-hadis Parenting (Pola Asuh dan Pendidikan Anak menurut Rasulullah)" setebal 140 halaman.
Buku perdana tersebut diterbitkan Tandaseru Yogyakarta pada 21 Agustus 2021. Sedangkan buku kedua ayah dari dua putra, Alief Muhammad dan Alfath Muhammad ini diterbitkan Sefa Bumi Persada dan sudah diterima oleh penulis pada 7 Januari 2022.
Buku setebal 102 halaman itu menguraikan persoalan yang terjadi dalam kehidupan nyata.
Buku ini mengangkat kisah keseharian tentang perjuangan orang tua kepada anak-anaknya, pengorbanan suami kepada istri maupun sebaliknya dan berbagai romantika dalam kehidupan rumah tangga, sehingga sangat cocok dibaca oleh semua kalangan.
• Tim Kajian Sejarah Unsam Langsa Gali Keberadaan Vihara Berusia 115 Tahun di Pusong
“Karena siapa pun kita pada dasarnya adalah tetap seorang anak yang dilahirkan dan dibesarkan oleh kedua orang tua,” tulis alumnus Prodi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Malikussaleh Tahun 2010, dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Senin (17/1/2022).
Karena itu buku tersebut juga sangat penting untuk dibaca oleh para suami istri. Dengan harapan supaya ayah, ibu dan suami dapat dihargai serta mendapat pengakuan yang layak sebagaimana Allah telah mengangkat derajat mereka.
Tgk Muhammad termotivasi menulis buku, karena merasa bahwa ilmu tersebut adalah karunia Allah yang harus dibagikan dan disebarkan kepada orang banyak.
• Prediksi Cuaca Enam Wilayah Aceh Mulai Bener Meriah hingga Langsa Tiga Hari ke Depan
Karena alasan itulah, ia mengaku akan berusaha menulis secara terus-menerus.
Menurutnya, tradisi menulis menunjukkan perkembangannya yang signifikan pada awal abad kedua Hijriyah yang dimulai dari kodifikasi hadis nabi, puncak keemasan tradisi menulis berada pada masa Abbasiyah.
Terutama katanya, masa pimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Al-Ma’mun. pada masa ini lahirlah para ulama yang piawai dalam menulis.
"Banyak ulama generasi terdahulu produktif menulis kitab, dan kitab-kitab itu hanya ditulis dengan tangannya sendiri,” ujar Pria kelahiran Lhoksukon, 17 November 1983.
Sehingga warisan ilmu terus langgeng hingga hari ini.
“Hal ini juga yang mendorong membuat saya termotivasi untuk menulis, agar ilmu itu tidak terlupakan dengan cara mengikatnya dengan tulisan," kata Guru Ilmu Tafsir Dayah Terpadu Al-Muslimun Lhoksukon ini.
Selain giat menulis, Tgk Muhammad juga aktif mengajar di dayah dan di sejumlah perguruan tinggi di Aceh Utara dan Lhokseumawe.
• Kepala Bappenas: Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur Diberi Nama Nusantara
Di tengah kesibukannya, putra pasangan Muhammad Aji bin Amin dan Ibnu Salbiyah binti Raoh tersebut mampu menyelesaikan karya tulis dan menerbitkan buku keduanya dalam waktu singkat dengan memanfaatkan waktu senggang.
Tgk Muhammad mengaku menargetkan setiap malamnya mampu menyelesaikan 4 lembaran karangan.
Dosen Ma'had Aly Dayah Malikussaleh Pantonlabu ini berharap dalam waktu dekat ini pun, semoga mampu menerbitkan sejumlah karangan yang sudah mulai ditorehkannya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang menurutnya berkat dari ilmu, doa dan support dari merekalah hingga sekarang ia bisa seperti ini.
"Terima kasih buat orang tua tercinta, istri tercinta, seluruh guru-guru mulai dari guru al-qur'an, guru SD, SMP, guru Dayah Darul Huda Lueng Angen, Dosen STAIN Malikussaleh dan Dosen di UIN SUMUT kiranya semua dalam lindungan Allah SWT,” ujar Tgk Muhammad.
“Hanya pada Allah kita memohon taufik dan hidayah-Nya," ujar pria yang kini berdomisili di Desa Reudeup, Kecamatan Lhoksukon.
Tgk Muhammad terlahir dalam keluarga besar dengan tiga belas bersaudara, dua meninggal.
Pendidikan dasar diselesaikan di SDN Cot U Sibak tahun1997 dan sekolah lanjutan di MTsN Lhoksukon selesai pada tahun 1999.
Kemudian pendidikan dayah ditempuh di salah satu dayah terkemuka di Aceh Utara, Dayah Darul Huda Lueng Angen pada tahun 1999-2004.
Sedangkanpendidikan kesetaraan di Madrasah Aliyah Darul Ulum Peusangan Bireuen.
Setelah menyelesaikan S2, penulis terus berbagi ilmu di berbagai Perguruan Tinggi di Aceh, seperti mengabdi di IAIN Lhokseumawe, Dosen Ilmu Qur'an dan Hadis di STIQ Darussalam Lhokseumawe.
Kemudian Dosen Ilmu Hadis Mahad Aly Malikussaleh Dayah Panton Labu Aceh Utara, Guru Tafsir Al-Qur'an di Dayah Al Muslimun Lhoksukon dan fokus mengajar kitab kuning di beberapa dayah salafi di malam harinya.(*)