Vaksinasi
Penduduk Aceh yang Sudah Divaksin Capai 3 Juta Orang, Aceh Utara yang Terendah 55,8 Persen
Hanif menjelaskan, setelah angka vaksin 22 kabupaten/kota di Aceh sudah menembus di atas 70 persen, hal ini menunjukkan tingkat kekebalan masyarakat A
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Dengan angka vaksin Aceh yang sudah mencapi 75,6 persen itu, peringkat Aceh di tingkat nasional, belum diketahui, duduk pada rangking berapa ? Karena, pusat belum menga up date angka vaksin nasional.
“Yang jelas, posisi Aceh saat ini, tidak lagi nomor dua dari bawah setelah Papua, karena angka vaksinnya sudah hampir mendekati 80 persen,” ujar Hanif.
Ketika ditanya apakah dengan pertambahan angka vaksin masyarakat Aceh pada minggu ketiga Januari ini sangat signifikan, di daerah ada yang mengalami kekurangan vaksin? Hanif menjawab, sampai minggu ini, belum ada daerah yang kehabisan vaksin, karena setiap minggu Kemenkes terus mengirim dosis vaksinnya ke Aceh.
Contohnya pada hari Jumat pekan kemarin, sebut Hanif, Kemenkes kembali mengirim vaksin Sinovac ke Aceh sebanyak 167.560 dosis. Pada hari Jumat berikutnya, akan ditambah kembali.
Sejak Oktober 2021 – Januari 2022, kata Hanif, pengiriman vaksin virus corona ke Aceh cukup lancar dan jumlahnya mampu memenuhi lonjakan pertambahan angka vaksin masyarakat Aceh yang cukup tinggi di 23 kabupaten/kota.
Vaksin sebanyak 167.560 dosis itu, kata Hanif, setibanya di Gudang Farmasi Dinkes Aceh, langsung di distribusikan kembali ke daerah-daerah yang tambahan angka vaksinnya sangat tinggi. Seperti Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Abdya, Aceh Tengah dan lainnya.
Dinas Kesehatan Aceh, kata Hanif, mengucapkan terima kasih kepada Satgas Vaksin di Kabupaten/Kota yang sudah bekerja keras untuk menaikkan angka vaksin di daerahnya masing-masing, terutama kepada jajaran pihak kepolisian, TNI, Kadinkes Kabupaten/Kota, RSUD, Kapolres, Dandim, Polsek, Danramil, Camat, Puskesmas, Bidan Desa dan Kepala Desa/Keuchik.
Selanjutnya sejak pekan kemarin sampai pekan ini, kata Hanif, kegiatan vaksin untuk anak sekolah SD dan SMP di 23 kabupaten/kota, sudah dimulai.
Namun begitu, vaksin untuk anak SMA, SMK dan SLB perlu terus ditingkatkan.
“Karena masih banyak sekolah SMA, SMK, dan SLB yang angka vaksin siswanya belum mencapai di atas 95 persen. Begitu juga untuk para santri dayah dan psantren,” ujar Hanif.(*)