Berita Aceh Selatan
Tarif Masuk Objek Wisata Pulau Dua Aceh Selatan Memberatkan, Rp 50.000 per Pengunjung
Tarif masuk ke objek wisata Pulau Dua di lepas pantai Gampong Ujung Pulau Reyeuk, Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan
TAPAKTUAN - Tarif masuk ke objek wisata Pulau Dua di lepas pantai Gampong Ujung Pulau Reyeuk, Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan, dinilai mencekik leher atau menguras kantong pengunjung.
Pasalnya, harga tarif masuk ke destinasi wisata Pulau Dua itu sebesar Rp 50.000 per pengunjung.
Tarif yang diduga dipatok oleh pengelola pihak ketiga tersebut terlalu tinggi jika dibandingkan tarif masuk di objek wisata lainnya.
"Kemaren (Minggu 16 Januari 2022) pengunjung di objek wisata Pulau Dua memang membeludak.
Tetapi harga tarif masuk dipatok Rp 20.000 dan ongkos boat Rp 30.000 per pengunjung," ungkap sejumlah pengunjung kepada wartawan di Tapaktuan, Senin (17/1/2022).
Ia menyebutkan, sebelum menuju ke objek wisata Pulau Dua, terlebih dahulu membayar ongkos tarif boat untuk ke dan dari pantai Ujung Pulau Rayeuk sebesar Rp 50.000/pengunjung.
"Artinya, untuk sekali jalan ke objek wisata Pulau Dua tersebut, satu pengunjung harus mengeluarkan uang Rp 50.000," sebutnya.
Di sisi lain, ia mengakui fasilitas yang telah dibangun pemerintah di Pulau Dua sangat menarik untuk dikunjungi.
"Namun, pantainya belum terkelola dengan baik, karena masih terlihat sampah-sampah berserakan," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Koordinator LSM Lembaga Independen Bersih Aceh Selatan (LIBAS), Mayfendri SE sangat menyayangkan kebijakan tarif yang dinilai mencekik leher pengunjung.
Baca juga: Komunitas Wisata Tuantapa Bersihkan Pantai Pulau Dua
Baca juga: Legenda di Balik Keindahan Pulau Dua
"Semestinya pihak pengelola sebelum mematok tarif masuk terlebih dahulu berkoordinasi dengan dinas terkait agar harga tarif masuk sesuai aturan yang berlaku, dan pengunjung tidak menjerit," pungkasnya.
Terkait dengan komplain sejumlah pengunjung tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Aceh Selatan, Safril S Sos yang dikonfirmasi Serambi mengaku saat ini pengelolaan Pulau Dua untuk sementara waktu diserahkan ke gampong setempat.
“Sementara saat ini dikelola oleh kampung.
Saya sudah sampaikan juga kepada Keuchik dan Panglima Laot setempat kalau memang kita ingin pengunjung kembali lagi ngak perlu tarif semahal itu.
Rupanya menurut keterangan keuchik, ada keputusan desa untuk boat Rp 30.000 /orang untuk desa Rp 20.000/orang,” ungkap Safril.
Safril juga menjelaskan, pengelolaannya untuk sementara diserahkan ke desa karena masih tahap uji coba dan Dinas Pariwisata Aceh Selatan juga belum membuat kontrak untuk PAD.
“Proyek tersebut juga masih dalam tahap pemeliharaan.
Kenapa kita serahkan ke desa untuk sementara waktu supaya mereka paham bagaimana cara pemasukan PAD,” jelasnya.
Mengenai tarif sebesar Rp 50.000/orang, Safril pun mengaku terlalu mahal dan harus dirasionalkan kembali supaya pengunjung tidak cuma sekali datang ke Pulau Dua, karena tujuan dibangunnya fasilitas di Pulau Dua ini sendiri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Safril berjanji akan mencari solusi terhadap apa yang dikeluhkan pengunjung tersebut.
Keuchik Minta Pemkab Sediakan Boat
Keuchik Ujong Pulo Rayek, Harlizar, yang dikonfirmasi Serambi via telpon selulernya, Senin (17/01/2022), menyebut tarif masuk ke destinasi wisata Pulau Dua sebelumnya sudah seperti itu.
Tarif tersebut sesuai dengan hasil musyawarah dan kesepakatan dengan masyarakat, terutama dengan nelayan yang menyediakan jasa penyeberangan.
"Nelayan meminta segitu karena kalau di bawah itu mereka tidak bisa kerja," ungkap Keuchik Ujong Pulo Rayek.
Menurutnya, untuk satu boat mereka harus menyediakan 5 orang tenaga kerja, sehingga jika tarifnya di bawah harga tersebut, nelayan tidak mendapatkan apa-apa.
Nelayan harus menghabiskan waktu sehari penuh untuk melayani pengunjung ke Pulau Dua sampai para pengunjung kembali lagi ke daratan.
"Dulu sudah pernah kita turunkan, tapi memang mereka (nelayan) tidak bisa kerja, karena mereka harus menghabiskan waktu sehari penuh sampai pengunjung kembali lagi.
Lagian pengunjung ke Pulau Dua tidak setiap hari ramai dan hasil dari itu pun untuk satu robin mereka harus bagi lima," ungkapnya.
Sata ditanyakan apa solusi sehingga tarif bisa ditekan, Keuchik Ujong Pulo Rayek mengusulkan agar Pemkab melalui dinas menyediakan armada boat.
Sebab, jika cuma mengandalkan boat nelayan, akan sangat susah harga tersebut diturunkan.
"Ngak mungkin mereka bekerja seharian hasilnya tidak ada, karena pengunjung tidak setiap hari ramai.
Malahan ada satu boat cuma penumpang lima orang.
Itu pun mereka (nelayan) harus menunggu sampai pengunjung kembali lagi.
Karenanya jika sudah ada armada khusus dari dinas, baru bisa kita tekan tarifnya," pungkas Harlizar.(tz)
Baca juga: Intip Pulau Dua di Kabupaten Aceh Selatan, Surga Tersembunyi Penuh Misteri
Baca juga: Wisata Pulau Dua Belum Digarap Maksimal