Berita Aceh Utara

Padi di Sawah yang Terendam Banjir Dalam Kabupaten Aceh Utara Capai Ribuan Hektare 

Data yang diperoleh Serambinews.com, dari Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara luas areal sawah yang sudah ditanami dari 13 kecamatan mencapai 4.528

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ JAFARUDDIN
Areal sawah berisi tanaman padi di kawasan Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara terendam banjir pada awal Januari 2022. 

Data yang diperoleh Serambinews.com, dari Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara luas areal sawah yang sudah ditanami dari 13 kecamatan mencapai 4.528 hektare.

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Luas sawah berisi padi yang terendam banjir di 13 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara awal Januari tahun 2022 mencapai 2.842 hektare. 

Untuk diketahui Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana alam banjir di kabupaten tersebut, selama 15 hari, mulai dari 2 -16 Januari 2022. 

Banjir yang terjadi awal tahun tersebut, merendam 18 dari 27 kecamatan di Aceh Utara.

Dari jumlah itu, enam kecamatan termasuk kawasan terparah terendam banjir. 

Masing-masing, Matangkuli, Pirak Timu, Lhoksukon, Tanah Luas, Langkahan.

Karena selain karena ketinggian air yang mencapai 2 meter di kecamatan tersebut, juga banyak sarana umum yang rusak. 

Banjir kali ini bukan hanya menelan harta benda masyarakat dan pemerintah, tapi juga dua warga meninggal selama banjir tersebut. 

Baca juga: 20 Hektare Sawah di Tangse Tertimbun Material Banjir, di Padang Tiji 243 Ha Terendam

Data yang diperoleh Serambinews.com, dari Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara luas areal sawah yang sudah ditanami dari 13 kecamatan mencapai 4.528 hektare.

Dari jumlah itu, jumlah sawah berisi padi yang terendam mencapai 2.842 hektare dan dari jumlah itu yang mengalami gagal panen mencapai 1.753 hektare. 

“Sedangkan padi yang masih digunakan karena airnya cepat surut mencapai 1.089 hektare,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi MSi, kepada Serambinews.com, Kamis (20/1/2022). 

Artinya, warga yang mengalami gagal panen padi dalam banjir kali ini lebih banyak dibandingkan yang masih selamat untuk terus dirawat.

Berdasarkan data tersebut, umur padi yang mengalami padi tersebut juga bervariasi mulai dari yang baru menanam, sudah berbulir, bahkan ada juga yang sudah menjelang panen.(*) 

Baca juga: BPBD Pidie Petakan Kerusakan Dampak Banjir, dari Rumah Janda Amblas Hingga Tanggul Patah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved