Berita Aceh Tamiang
Babinsa Koptu Ismail akan Temui Anak di Aceh Tamiang yang Ancam Orang Tuanya Agar Beli Motor Trail
Ismail berharap pertemuan ini bisa membuat sang anak tidak lagi merongrong orangtuanya untuk membeli sepeda motor trail.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Ismail berharap pertemuan ini bisa membuat sang anak tidak lagi merongrong orangtuanya untuk membeli sepeda motor trail.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Anggota Babinsa Simpang IV, Aceh Tamiang, Koptu Ismail akan menemui anak yang mengancam orangtuanya untuk membeli sepeda motor trail.
Rencana pertemuan ini bersifat edukatif untuk memberi pemahaman kepada remaja kelas III SMP itu tentang kondisi keuangan orangtuanya yang selama ini bekerja sebagai penderes kebun kelapa sawit.
Ismail berharap pertemuan ini bisa membuat sang anak tidak lagi merongrong orangtuanya untuk membeli sepeda motor trail.
"Ini kan persoalan keluarga, kasihan orangtuanya karena sudah berpikiran menjual tanah untuk membeli motor trail," kata Ismail kepada Serambinews.com, Kamis (27/1/2022).
Ismail menegaskan permintaan sang anak tidak dapat didukung karena bertentangan dengan etika dan moral. Apalagi permintaan itu disertai dengan pengancaman yang membuat orangtuanya takut.
Ismail berharap pertemuan nanti bisa menyurutkan niat orang tua anak tersebut menjual atau menukar tanah dengan sepeda motor.
"Tidak selayaknya sikap anak seperti itu, jelas tidak bisa dibenarkan, tugas anak seusia dia itu masih sebatas sekolah atau belajar serius," jelas Ismail.
Baca juga: Seorang Pemuda Gampong Teungoh Langsa Kota Bacok Temannya, Alasan Sakit Hati, Pelaku Sudah Ditangkap
Takut Dibacok Anak
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, Heru, warga Aceh Tamiang bersama istrinya mendatangi markas Kodim 0117/Atam meminta bantuan penyelesaian masalah yang sedang menjerat.
Keduanya tiba di Makodim 0117/Atam untuk menemui personel TNI Koptu Ismail, Selasa (25/1/2022) kemarin.
Kepada Ismail, pasangan suami istri atau Pasutri ini mengaku takut dianiaya anak remaja mereka karena belum memenuhi keinginan si anak memiliki sepeda motor trail.
"Anaknya minta dibelikan sepeda motor jenis trail," kata Ismail kepada Serambinews.com, Kamis (27/1/2022).
Hasrat menunggangi motor trail yang tak lagi terbendung membuat si anak yang baru kelas III SMP mulai menebar ancaman.
Jika awalnya hanya mengancam mogok sekolah, remaja putra itu kini mulai berani ancam menganiaya ayahnya.
Baca juga: Suami Bacok Pria yang Diduga Selingkuhan Istrinya hingga Tewas, Pelaku Juga Aniaya Sang Istri
"Kalau tidak dibelikan, dia ancam mogok sekolah. Dan kata ayahnya dia pernah mau dibacok parang," kata Ismail.
Kalut dengan situasi ini, pasutri ini pun sepakat mengorbankan tanah mereka di Seumadam, Kejuruanmuda, Aceh Tamiang.
Lahan seluas 17x30 meter itu pun dilego murah untuk ditukar dengan satu unit motor trail.
"Mereka bilang bersedia tanah itu ditukar dengan kereta (sepeda motor), yang penting masalah selesai," sambung Ismail.
Keputusan menukar tanah dengan sepeda motor ini diakui keduanya sebagai satu-satunya solusi cepat dan tepat.
Sebab profesi Heru sebagai penderes TBS kelapa sawit diakui tidak cukup untuk memenuhi keinginan sang anak.
Baca juga: Suami Bacok Istri saat Berhubungan Badan dengan Sepupu, Si Pria Lompat Lewat Jendela Tanpa Busana
Heru mengaku saat ini sudah memiliki sepeda motor bebek. Namun si anak enggan memakai sepmor itu dan tetap ngotot dibelikan trail.
Di akhir kedatangan itu, Heru sempat meninggalkan fotokopi surat tanah yang hendak dijualnya kepada Koptu Ismail, sedangkan istrinya hanya bisa menangis. (*)