Bocah SD di Sumut Meninggal Dunia setelah Divaksin, Sang Ibu: Saya Sudah Mengikhlaskan Kepergiannya
Almarhum sempat awalnya diboyong ke klinik di dekat rumah dan kemudian dilarikan ke rumah sakit yang ada di Medan.
SERAMBINEWS.COM, DELISERDANG - Ronald Purba (10) seorang anak yang masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD) Inpres di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang meninggal dunia setelah mengikuti vaksin di sekolah.
Ronald meninggal dunia di RSUD Amri Tambunan di Lubukpakam Rabu, (26/1/2022).
Almarhum sempat awalnya diboyong ke klinik di dekat rumah dan kemudian dilarikan ke rumah sakit yang ada di Medan.
Ibu almarhum, Sarma Simbolon menyebut kalau anaknya itu vaksin pada 19 Januari lalu di sekolah.
Ia mengaku tidak berada di rumah karena sehari-hari bekerja sebagai perawat jompo di Medan.
Dirinya tahu anaknya sakit setelah dikabari oleh anak pertamanya.
"Abangnya nelpon ngabarin kalau dia sakit. Kata Abangnya Kamis malam dia langsung drop lemas sekitar pukul 19.00.
Dia ini sebenarnya nggak pernah sakit. Sempat dibawa ke bidan sama abangnya tapi kemudian disuruh larikan ke rumah sakit. Anakku ini baik kali orangnya," ucap Sarma Simbolon yang ditemui di rumahnya di Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa, Kamis (27/1/2022).
Sarma menyebut anak bungsunya itu setelah dari klinik bidan sempat dibawa ke rumah sakit Mitra Medika.
Namun karena pada malam itu tidak ada dokter anak anaknya pun dibawa ke rumah sakit Mitra Sejati.
Ia menyebut pada hari Sabtunya baru bisa melihat anaknya di rumah sakit karena saat itu belum bisa langsung pulang karena pekerjaan.
"Perutnya keras kayak gembung gitu. Dia ngomong bisa, tapi suaranya sudah pelan. Keluhannya dia sempat kejang-kejang karena demam tinggi dan naik turun panasnya. Nggak lama kemudian dia nggak bisa diajak cerita dan nangis. Katanya terlalu sakit," ucap Sarma.
Baca juga: VIRAL Emak-emak Adu Mulut dengan Polisi, Minta Ditembak daripada Suntik Vaksin Covid-19
Baca juga: Vaksin Anak Usia 6-11 Tahun Terus Dikejar, Disdikbud Pidie Serukan Sosialisasi Lebih Dulu
Sarma mengatakan pada saat anaknya di rumah sakit anaknya itu berulang kali mengatakan agar mereka pulang saja.
Anaknya itu menyebut ia terus merasakan kesakitan.
"Sempat dibilangnya pelan, 'Mak pulang saja kita, udah capek kali di rumah sakit ini' karena banyak kali dia dapat suntikan," kata Sarma kelu