Bentak Teman Kencan Minta Sudahi saat Lagi Asyik Berhubungan, Wanita Muda Ini Malah Kehilangan Nyawa
Menurut pengakuan pelaku, korban ketika itu meminta untuk segera menyudahi hubungan intim, padahal dirinya belum merasa puas.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Akibat minta sudahi saat lagi berhubungan, seorang wanita muda yang bekerja di Tegal, Jawa Tengah harus merenggang nyawa di tangan teman kencannya.
Wanita tersebut diketahui bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Sementara teman kencannya merupakan pelanggan yang tengah dia layani.
Namun nahas, hanya karena penolakan korban di tengah kegiatan hubungan intim, wanita muda itu harus kehilangan nyawanya dalam kondisi tanpa mengenakan busana.
Dilansir dari pemberitaan Tribun-pantura.com, jaringan Serambinews.com, Rabu (26/1/2022), peristiwa itu terjadi di sebuah kamar eks Lokalisasi Paleman, Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi kabupaten setempat pada Senin (24/1/2022) dini hari, sekitar pukul 01.15 WIB.
Korban diketahui bernama Sulastri alias Lusi (19), warga Cianjur, Jawa Barat.
Sementara pelaku pembunuhan ialah Roynaldi Ade Pradana (21), warga Kabupaten Brebes, yang tidak lain merupakan teman kencan korban.
Baca juga: Wanita Hamil Ini Idap PMS, Suami Tuduh Istrinya Selingkuh, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Baca juga: Terungkap! Pembunuh Radiah, Wanita Ditemukan Jadi Mayat di Sungai Ternyata Suaminya Sendiri
Wakapolres Tegal, Kompol Didi Dewantoro mengungkapkan, kasus tersebut bermula ketika korban bersama pelaku masuk ke dalam kamar pada Minggu (23/1/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.
Namun beberapa jam kemudian, tepatnya masuk hari Senin (24/1/2022) sekitar pukul 01.00 WIB salah seorang penjaga rumah merasa curiga karena korban dan pelaku tak kunjung keluar.
Kemudian ia berinisiatif menggedor pintu kamar tapi tidak ada respon sama sekali.
Berselang 15 menit kemudian penjaga rumah kembali menggedor pintu kamar tapi tetap tidak direspon, sehingga langsung mendobrak pintu secara paksa dan menemukan korban terbaring di kasur dalam keadaan tanpa busana.
Begitu juga dengan pelaku yang pada saat itu posisi berdiri di sebelah kasur dan tanpa mengenakan busana.
"Karena penjaga mengira memang belum selesai akhirnya pintu kamar ditutup lagi."
Baca juga: Wanita Ini Niat Balas Dendam Pada Kekasihnya, Malah 46 Orang tak Bersalah Meregang Nyawa
"Tapi setengah jam kemudian atau sekitar pukul 01.15 WIB, penjaga rumah merasa curiga lagi karena tak kunjung keluar dan akhirnya kembali mendobrak pintu."
"Pelaku yang berada di dalam langsung lari keluar rumah menuju ke arah pantai," ungkap Wakapolres Tegal Kompol Didi, saat gelar perkara di halaman Mapolres setempat, Rabu (26/1/2022), sebagaimana dilansir dari Tribun-Pantura.com.
Penjaga rumah yang diketahui bernama Waluyo ini, setelah mendobrak pintu kamar langsung berusaha menyalakan lampu yang saat itu kondisinya mati.
Korban ditemukan dalam keadaan terbaring lemas tak berdaya, bagian wajah dan leher terdapat luka lebam.
Korban sempat dibawa ke RSUD Suradadi menggunakan sepeda motor, tapi setibanya di rumah sakit Lusi sudah dinyatakan meninggal dunia.
Mengetahui hal tersebut, saksi mata yaitu Waluyo dan salah satu teman korban langsung melaporkan kejadian ke Polsek Suradadi untuk ditindak.
Baca juga: Pasangan Nonmuhrim Pelaku Mesum di Aceh Barat Dites Urine, Ngaku Ngamar Karena Wanita Takut Pulang
Baca juga: Tak Suka Menantunya Make Up di Acara Pernikahan, Ibu Mertua Ini Suruh Pengantin Wanita Cuci Muka
"Setelah mendapat laporan, tim Satreskrim Polres Tegal langsung melakukan olah TKP dan memeriksa saksi."
"Singkatnya Satreskrim berhasil berkoordinasi dengan pihak keluarga pelaku dan setelah mendapat informasi bahwa pelaku di rumah, tim langsung bergegas mengamankan pelaku sekitar pukul 02.30 WIB (Selasa dini hari) beserta barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut," terangnya.
Emosi karena dibentak minta cepat selesai
Polisi dengan cepat berhasil mengungkap kasus pembunan wanita muda di sebuah kamar eks Lokalisasi Paleman tersebut.
Wakapolres Tegal Kompol Didi menjelaskan, pelaku membunuh korban lantaran terpancing emosi.
Menurut pengakuan pelaku, korban ketika itu meminta untuk segera menyudahi hubungan intim, padahal dirinya belum merasa puas.
Merasa kesal karena sudah membayar, akhirnya pelaku gelap mata melakukan kekerasan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Adapun alasan korban meminta cepat selesai karena harus melayani tamu lain yang sudah menunggu.
"Saya khilaf dan terbawa emosi. Posisi saat itu saya belum puas, tapi korban (Lusi) minta cepat-cepat selesai karena ada tamu lain."
"Saya semakin emosi karena korban meminta dengan nada membentak," tutur pelaku.
Dari hasil autopsi, Wakapolres menyebut korban mengalami luka akibat kekerasan terutama di bagian wajah, leher, dan luka lecet di leher serta dada.
"Adapun sebab kematian karena dibekap dan dicekik yang mengakibatkan mati lemas," jelasnya.
Pelaku juga mengaku, bahwa ia baru pertama kali bertemu dengan korban.
Sementara kunjungannya ke Eks Lokalisasi Peleman Tegal saat itu merupakan kali kedua.
Ditanya setelah kejadian pembunuhan kabur kemana, pelaku menuturkan langsung pulang ke rumah di Brebes.
Ia juga mengakui sempat membawa handphone milik korban saat kabur.
Namun hal itu dia lakukan bukan karena ada niatan mencuri, melainkan salah membawa handphone atau tidak sengaja terbawa.
"Saya bayar korban Rp200 ribu, dan baru kali pertama ketemu dengan korban."
"Setelah saya dibentak, saya langsung mencekik lehernya dan tangan kanan untuk membekap mulut korban."
"Setelah tahu korban meninggal dunia, kemudian saya pakaikan baju ke tubuh korban, lalu saya pergi," pungkasnya. (Serambinews.com/Yeni Hardika)