Sempat Buron, Pemilik Kafe di Medan Ditangkap, 6 Kali Tembak Penjaga Portal dengan Airsoft Gun

Korbannya adalah Juang Perlindungan Naibaho, sedangkan pelakunya adalah seorang pemilik kafe Naganteng, Ignatius Sinaga.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/HO
Kondisi wajah Juang Parlindungan Naibaho setelah mendapatkan enam kali luka tembakan airsoft gun. 

"Keterlambatan penutupan portal itu yang menjadi pemicu kemarahan istri pelaku sehingga dia memprotes dan menanyakan kepada korban," katanya.

 
Setelah cekcok, korban meninggalkan istri pelaku.

Namun tiba-tiba pelaku mendatangi korban.

Pelaku IHMS marah dan mengambil senjata angin di pinggangnya.

Baca juga: VIRAL Emak-emak Adu Mulut dengan Polisi, Minta Ditembak daripada Suntik Vaksin Covid-19

Baca juga: Kakek Ahmad Tewas Ditembak Tetangganya di OKI, Dipicu Dendam Lama, Sosok Pelaku Diungkap Kepala Desa

Dia menembakkan senjata ke arah pipi korban sebanyak 6 kali, sehingga ada 6 butir mimis atau gotri yang bersarang di pipi kiri korban.

"Atas kejadian itu Resmob Jatanras Polda Ditreskrimum Polda dengan Polsek Sunggal dan Polrestabes Medan menyelidiki. Dan dalam waktu yang relatif singkat, pelaku berhasil ditangkap," katanya.

Dari penyelidikan selama dua pekan, akhirnya pada Rabu (26/1/2022) pukul 23.00 WIB, pelaku diketahui keberadaannya di sebuah gudang di rumah keluarganya di Medan.

Dari penangkapan itu, pihaknya menyita sejumlah barang bukti berupa 1 kotak boks warna hitam yang berlogo tulisan Komando Sahabat Nusantara.

Kemudian, 2 tabung gas CO2, 1 butir peluru dari tembaga, 2 butir peluru tembaga yang bersarang di pipi korban, 1 airsoft gun warna hitam merk Pietro Beretta, 30 butir peluru warna kuning tembaga, 1 tas abu-abu dan hasil visum ET repertum.

"Kita sudah memeriksa sejumlah saksi. Motif pelaku karena tersinggung karena ucapan dan tindakan korban terlambat menutup portal karena persaingan usaha atau bisnis. Pelaku diancam dengan pasal 351 ayat 2 KUHPidana ancaman hukuman penjara selama-lamanya 5 tahun," katanya.

Pelaku mengaku dan menangis di hadapan wartawan. IHMS mengaku membeli senjata itu setahun lalu untuk berjaga-jaga jika ada begal.

"Saya trauma kena begal, pak," katanya sambil menangis.

Suaranya sesenggukan menjelaskan alasannya menembak korban. Dia juga mengaku, saat kejadian sedang mabuk setelah minum tuak.

"Karena korban telah menghina istri saya di depan saya. Dia mengatakan kepada istri saya untuk jual narkoba dan jual diri pak. Itu lah motif yang saya menembak dia pak. Ada juga hubungannya karena itu (portal)," katanya.

Warga minta kafe milik pelaku ditutup

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved