Berita Aceh Timur
Temui Menko Airlangga Hartarto, Ini yang Dilaporkan Bupati Rocky Tentang Perkembangan Aceh Timur
Bupati Aceh Timur, H Hasballah Bin HM Thaib SH atau Rocky, melakukan koordinasi dan audensi bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI
Penulis: Seni Hendri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Bupati Aceh Timur, H Hasballah Bin HM Thaib SH atau Rocky, melakukan koordinasi dan audensi bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Dr (HC) Ir, Airlangga Hartarto MBA, MMT, di Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Dalam pertemuan itu, Bupati Rocky melaporkan perkembangan perekonomian Aceh Timur.
Sekaligus akselerasi penguatan program ketahanan pangan dalam rangka peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Aceh Timur, selama dua periode dipimpinya sejak 2012 silam.
Di hadapan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Bupati Rocky melaporkan luas wilayah Aceh Timur, 6.040.60 Km2, dengan jumlah penduduk 436.081 jiwa, terdiri dari 24 kecamatan, 63 mukim, dan 513 gampong.
Baca juga: Nikmati Kuliner Tradisional, Menko Airlangga Serap Aspirasi Warga dan Pastikan Pemerintah Bantu UMKM
Kemudian, Bupati juga melaporkan, kemajuan Aceh Timur dari periode pertama ia pimpin (2012-2017) sampai periode kedua (2017-2022).
Pada tahun 2012, katanya, jumlah penduduk Aceh Timur 378.424 jiwa bertambah menjadi 436.567 jiwa di tahun 2021.
Kemudian, jumlah penduduk miskin tahun 2012 yakni 17,19 % menjadi 14,09 % di tahun 2021.
APBK Aceh Timur tahun 2012 Rp 750 M, menjadi Rp 1,977 triliun.
PAD dari Rp 15,62 M menjadi Rp 185,15 M. Pertumbuhan ekonomi dari 2,84 % tahun 2012 menjadi 1,79 %.
Baca juga: Tabrakan Beruntun di Bireuen, Begini Kondisi Tiga Kendaraan
Selanjutnya, tingkat kesempatan kerja tahun 2012 yakni 80,27 %, menjadi 92,36 %.
Indeks pembangunan manusia dari 62,93 menjadi 67,39, dan angka harapan hidup dari 68,02 tahun menjadi 68,72 tahun.
“Arah kebijakan dan visi-misi Aceh Timur yaitu membangun dengan hati, sinergi, integrasi, inkusi, koordinasi, daya saing, demi mewujudkan ketahanan pangan, dan kemandirian ekonomi masyarakat Aceh Timur,” ungkap Rocky, di hadapan Airlangga Hartarto.
Sejak 2012, ungkap Bupati Rocky, arah kebijakan pembangunan Aceh Timur, dirubah dari pola sektoral, menjadi berbasis kawasan.
Berdasarkan potensi wilayah dengan memamfaatkan pola ruang dan investasi sumber daya kawasan.
Adapun potensi kawasan yang dimiliki Aceh Timur dan sudah dikembangkan yaitu, kawasan minapolitan, kawasan agropolitan, pariwisata, dan pertanian.
Baca juga: Senegal vs Mesir, Final Impian Piala Afrika 2022, Hat-trick Duel Sadio Mane VS Mohamed Salah
“Beberapa contoh kawasan yang sudah kita kembangkan di Aceh Timur yakni, kawasan pusat pemerintahan, kawasan Industri Aceh Timur (KIAT), kawasan minapolitan, kawasan Agropolitan, kawasan integrasi wisata, Kota Terpadu Mandiri (KTM),
tambak udang terintegrasi berbasis kawasan (shrimp estate) 400 hektar, CRU gajah, Suaka Badak Sumatera, dan sejumah kawasan lainnya,” ungkap Rocky.
Selain itu, Rocky juga melaporkan prestasi yang diraihnya dari Pusat, dan daerah, diantaranya meraih Opini WTP 7 kali berturut-turut sejak 2014-2020,
penghargaan kawasan tanam kedelai terintegrasi 26.000 Ha (2016), penghargaan pelayanan perizinan terbaik se-Indonesia (2018), penghargaan pelayanan public terbaik se-Indonesia dari Ombusman RI (2019),
penghargaan sebagai daerah perduli konservasi dan perlindungan satwa liar oleh Kementerian LHK (2020), penghargaan BKN Award peringkat I Nasional (2021),
pelaksanaan program harapan (PKH) terbaik se-Aceh (2019) dan sejumlah penghargann lainnya.
Baca juga: Marc Marquez Sudah Tiba di Sepang, Siap Terjun Tes Pramusim MotoGP 2022
Di hadapan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rocky juga menyampaikan hambatan yang dihadapi dalam membangun perekonomian Aceh Timur, berbasis kawasan ini.
Yaitu keterbatasan kewenangan untuk mengelola potensi, minimnya investasi di daerah, dan sejumlah hambatan lainnya.
“Karena itu, perlu adanya kebijakan khusus dan dukungan pemerintah pusat, untuk menggerakkan stakeholders dan shareholders baik di tingkat pusat maupun Provinsi agar perekonomian di Aceh Timur, dapat berkembang lebih cepat dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harap Rocky. (*)
Baca juga: Harga Kepala Pemimpin ISIS yang Tewas Saat Diserang Amerika Serikat Rp 143 Miliar