Rajab
Keutamaan Puasa 10 Hari di Bulan Rajab, Sekaligus Bayar Utang Puasa Ramadan, Ini Ulasannya
Puasa selama 7 hari pada bulan Rajab akan menutup pintu neraka dan apabila puasa selama 8 hari akan membuka 8 pintu surga.
Puasa selama 7 hari pada bulan Rajab akan menutup pintu neraka dan apabila puasa selama 8 hari akan membuka 8 pintu surga.
SERAMBINEWS.COM- Keutamaan puasa di bulan rajab sangat luar biasa.
Berikut ini bacaan niat Puasa Rajab beserta lafal latin dan artinya.
Menurut perhitungan kalender Hijriah, Bulan Rajab tahun ini jatuh pada Kamis 3 Februari 2022.
Puasa Rajab hukumnya adalah sunnah, sama seperti pada bulan mulia lainnya.
Puasa selama 7 hari pada bulan Rajab akan menutup pintu neraka dan apabila puasa selama 8 hari akan membuka 8 pintu surga.
Mengutip kudus.kemenag.go.id, bulan Rajab merupakan salah satu Asyurul Hurum.
Bulan Rajab termasuk bulan yang dimuliakan selain Dzulqqidah, Dzulhijjah dan Muharram.
Baca juga: Penyakit Asam Urat Bisa DiatasiTanpa Obat, Begini Ulasan Menurut Ahlinyai
Diriwayatkan dari mujibah al-Bahiliyah , Rasulullah SAW bersabda “ Puasalah pada bulan -bulan haram (mulia).” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Selain niat Puasa Rajab, bisa juga disertai dnegan niat bayar utang puasa Ramadhan.
Niat utang puasa ramadhan ini disebut juga qadha.
Baca juga: Sore Nanti Lawan Persiraja, Persita Tangerang Patok Poin Penuh, Berikut Komentar Widodo C Putro
Baca juga: Mobil Tangki PT Kabersama Cipta Raya dari Aceh Terpilih sebagai Mobil Tangki LPG Terbaik
Ini 8 Keistimewaan Puasa Bulan Rajab yang Dikutip dari kudus.kemenag.go.id:
1. Melaksanakan puasa sebulan
Rasulullah SAW bersabda “ Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga . Dan apabila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya.” HR.At-Thabrani.
2. Mencatat amalnya selama 60 bulan
Rasulullah SAW bersabda , barang siapa puasa pada tanggal 27 Rajab , Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60 bulan.” Abu Hurairah.