Abrasi
Warga Gampong Seumatang Khawatir, Abrasi Tanggul DAS Arakundo Semakin Parah
Sejak 2020 tanggul DAS Arakundo telah mengalami longsor, dan semakin parah akibat musim penghujan awal Januari 2022, sehingga kondisinya kini semakin
Penulis: Seni Hendri | Editor: Ansari Hasyim
lihat foto
Laporan Seni Hendri Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Abrasi tanggul Daerah Aliran Sungai (Arakundo) di Desa Seumatang, Kecamatan Julok, Aceh Timur semakin parah akibat longsor.
Ibnu Hajar Keuchik Seumatang mengatakan, badan tanggul semakin menipis akibat abrasi.
"Di beberapa titik badan tanggul tinggal 2-3 meter, karena terus longsor. Selain longsor badan tanggul tampak retak, begitu juga batu gunung yang menyatu dengan tanggul yang dibangun tahun 2016 tampak longsor ke dasar sungai," ungkap Ibnu Hajar.
Sejak 2020 tanggul DAS Arakundo telah mengalami longsor, dan semakin parah akibat musim penghujan awal Januari 2022, sehingga kondisinya kini semakin parah.
Akibat tanggul terus menipis, masyarakat Gampong Seumatang jadi khawatir.
Apalagi, waktu arus sungai tinggi awal tahun lalu akibat tingginya curah hujan masyarakat sangat khawatir.
• Tiga Santri MA Dayah Terpadu Al-Muslimun Lhoksukon Lolos Seleksi Jambore Dunia di Korea Selatan
"Untuk antisipasi meluapnya arus sungai ke pemukiman masyarakat waktu itu, menguatkan tanggul dengan karung yang diisi tanah," ungkap Ibnu Hajar.
Mewakili masyarakat, keuchik berharap, pemerintah segera memperbaiki tanggul yang rawan putus tersebut akibat abrasi.
Apalagi, kondisi tanggul longsor ini sebelumnya sudah ditinjau oleh Wamen PUPR, John Wempi Wetipo, bersama Anggota DPR RI Komisi V Ruslan M Daud, Desember 2020 lalu pasca banjir.
”Kami berharap tahun ini, Pemerintah bisa segera memperbaiki tanggul DAS Arakundo mengingat kondisinya saat semakin longsor," harap Keuchik.
• Atlet Aceh Jaya Dipanggil Ikut Pemusatan Latihan Nasional Persiapan Sea Games Vietnam
Jika tanggul putus, dikhawatirkan saat DAS Arakundo meningkat dikhawatirkan meluap ke pemikiran penduduk.
Tidak hanya mengancam Gampong Sematang yang berjumlah 513 jiwa, tapi juga mengancam 7 Gampong di Kemukiman Julok Cut dan juga Jalinsum Banda Aceh -Medan.
"Jika Pemerintah nanti memperbaiki tanggul, kami berharap terlebih dahulu dipasang besi pemancang sebelum memasang batu gajah untuk mencegah longsor kembali terjadi, " harapnya.(*)
