Berita Gayo Lues
Truk yang Masuk Jurang di Lintasan Blangkejeren-Pining belum Dievakuasi
Truk itu terjun ke jurang di kawasan Desa Gajah yang diduga mengalami rem blong, Mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua lagi dirawat di RS.
Penulis: Rasidan | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Rasidan | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Mobil truk Fuso yang masuk jurang di kawasan penurunan desa Gajah kecamatan Pining, lintasan Blangkejeren Pining di kabupaten Gayo Lues (Galus) yang menyebabkan seorang penumpangnya meninggal dunia belum dievakuasi, kasus kecelakaan tunggal tersebut terjadi, Minggu (6/2/2022) kemarin.
Hingga saat ini, truk Fuso tersebut belum dievakuasi dan masih menyangkut di sela-sela pohon pinus itu. Sementara tiga orang korban lainnya dalam insiden kecelakaan itu, dua orang masih dirawat di RSUD Galus, sementara satu orang korban sudah diizinkan dokter pulang kerumahnya.
Kecelakaan truk Fuso warna orange dengan nomor polisi F 9498 SB ditumpangi sebanyak 4 orang yang dikemudikan (disopiri) oleh Wais Bukhari (33) warga desa Telaga Sari Tanjung Morawa kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara hanya mengalami luka ringan, truk bebas terjun kejurang di kawasan Desa Gajah setelah diduga mengalami rem blong.
Dalam kecelakaan tunggal tersebut, seorang penumpangnya, Diman (20) warga desa Reje silo Durin kecamatan Blangkejeren meninggal dunia di TKP, sedangkan dua orang lainnya mengalami luka ringan yakni Darma Setiawan (27) warga Jati Mulyo Kecamatan Pegajahan kabupaten Serdang Bedagai Sumatra Utara dan Syahruan Hamid (23) mahasiswa warga Desa Bukit kecamatan Blangkejeren Galus.
Baca juga: Truk Masuk Jurang di Lintasan Pining-Blangkejeren, Satu Penumpang Meninggal Dunia
Kapolres Galus AKBP Carlie Syahputra Bustamam, melalui Kasat Lantas Iptu Ridho RA, kepada Serambinews.com, Senin (7/2/2022) mengatakan, sebuah mobil truk Fuso yang terjun kejurang di kawasan desa Gajah lintasan Blangkejeren Pining tersebut belum dievakuasi. Alasnya karena masih menunggu pemilik truk datang dari Medan Sumatera Utara.
Kasat Lantas mengatakan, sopir truk asal Medan Sumatera Utara dalam kecelakaan itu hanya mengalami luka ringan, bahkan sopir truk itu mengaku tidak paham dan menguasai medannya lintasan Blangkejeren Pining tersebut, sehingga disaat penurunan Genting Gajah lintasan Pining, sopirnya masih melaju dengan posisi gigi mobil sebagai pengatur kecepatan perubahan laju yakni gigi empat.
"Seharusnya kalau sopirnya paham medannya lintasan Blangkejeren Pining terutama dikawasan Gajah tersebut, mengunakan gigi satu saat penurunan itu dan dibantu mengunakan rem tangan, karena penurunan jalannya sangat tajam dan panjang serta penuh tikungan,"sebutnya.
Dikatakan, disekitar lokasi kecelakaan truk Fuso yang menelan satu orang korban jiwa tersebut, selama ini sudah beberapa kali terjadi kecelakaan lalulintas sebelumnya. Bahkan daerah kawasan penurunan Genting Gajah tersebut sangat rawan terjadi kecelakaan selama ini.
"Truk Fuso yang belum dievakuasi itu, terjun kejurang sedalam sekitar 30 meter lebih kurang dan posisi truk menyangkut di tengah-tengah pohon pinus tersebut, sementara untuk kondisi tiga korban lain sudah membaik," sebutnya.(*)