Berita Aceh Singkil
Inspiratif! Guru SMK Gunung Meriah Aceh Singkil Ciptakan Absen Online Siswa dari Barang Bekas
"Walaupun sebenarnya pembuatan aplikasi ini sangat sulit, tapi saya terus berusaha sehingga alhamdulillah selesai," ujarnya.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - SMK Negeri 1 Gunung Meriah, Aceh Singkil dikelilingi tembok dengan tinggi kira-kira 2 meter.
Namun siswa tetap bisa lompat pagar ketika kesiangan masuk maupun pulang sekolah.
Berangkat dari realita itu, Kennedi Saragih, guru Multimedia SMK Gunung Meriah mendapat tugas agar siswa keluar masuk sekolah bisa melalui pintu gerbang.
"Walau pagar tinggi tapi siswa bisa manjat pagar dengan cepat," kata Kennedi Saragih, Senin (7/2/2022).
Berdasarkan ilmu yang dikuasainya serta dari berbagai tutorial, Kennedi membuat aplikasi yang diberi nama “Presensi Online SMK Gunung Meriah”.
"Walaupun sebenarnya pembuatan aplikasi ini sangat sulit, tapi saya terus berusaha sehingga alhamdulillah selesai," ujarnya.
Baca juga: VIDEO - Cegah Siswa Lompat Pagar, SMK Negeri 1 Gunung Meriah Ciptakan Inovasi Absen Online
Setelah aplikasi yang dibuatnya tuntas, Kennedi lantas membuat barcode di kartu pelajar.
Tidak selesai di situ, guru Multimedia itu juga mendesain tablet bantuan dari Pemerintah Aceh ke SMK Negeri 1 Gunung Meriah menjadi perangkat untuk siswa menggesekkan kartu pelajar sebagai absen masuk dan pulang sekolah.
Setiap siswa menggesekkan kartu pelajar, secara otomatis datanya terbaca ke website SMK Gunung Meriah. Mulai dari nama, kelas hingga jam masuk dan pulang sekolah.
"Absen bisa diakses semua orang di website SMK Gunung Meriah. Rencana ke depan siswa yang telah melaksanakan presensi langsung terkoneksi ke grup WhatsApp orang tua," jelas Kennedi.
Untuk memudahkan dan mempercepat absen, Kennedi menaruh tablet tempat menggesekkan kartu pelajar ber-barcode di kayu yang didirikan di pintu gerbang. Kayu tersebut merupakan meja bekas yang tak terpakai lagi.
"Tidak menggunakan uang banyak. Tapi hasilnya baik. Untuk tempatnya, saya ambil dari meja rusak, saya gergaji dan paku-paku," tukasnya.
Baca juga: SMK Negeri 1 Gunung Meriah Ciptakan Inovasi Absen Online
Aplikasi yang diciptakan Kennedi belum memiliki hak paten. Terkait hal itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Subulussalam-Aceh Singkil, Antoni Brampu mendukung karya Kennedi dipatenkan. Sehingga bisa disebarluaskan.
"Mendukung menjadi hak cipta paten sehingga bisa kita sebar luaskan," kata Antoni.