Berita Aceh Besar

Rujak Salak Pliek U di Lintas Lhoknga Laris Manis, Omsetnya Capai Rp 2 Juta

Para pedagang rujak tersebut berjualan di tenda-tenda sederhana di pinggiran jalan Banda Aceh-Meulaboh, kawasan Lhoknga.

Editor: Taufik Hidayat
Foto Farma Andiansyah
Pedagang Rujak Pliek Ue sedang melayani pembeli di Jalan Banda Aceh-Meulaboh, Lhoknga, Selasa (8/2/2022). Pedagang tersebut menyebut omsetnya mencapai Rp. 2 juta perhari. 

Laporan Farma Andiansyah | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Setelah sempat ramai di Pidie Jaya, Salak Pliek Ue juga sedang banyak diminati pecinta kuliner di seputaran Banda Aceh. Pembelinya bukan hanya warga lokal tapi wisatawan dari berbagai daerah.

Rujak khas Aceh ini, selain memiliki rasa yang lezat tetapi juga memiliki ciri khas rasa yang tidak dimiliki oleh rujak di daerah lain. Rujak Salak Pliek Ue memiliki bumbu yang khas terbuat dari kelapa asli yang di keringkan dan diracik dengan berbagai rempah pilihan menyempurnakan kenikmatan cemilan khas Aceh ini.

Salak Pliek Ue cukup mudah didapati, karena para pedagang rujak tersebut berjualan di tenda-tenda sederhana di pinggiran jalan lintas Banda Aceh-Meulaboh, tepatnya di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, yang berjarak sekitar 7 Km dari pusat kota Banda Aceh.

Zakiati (48) yang merupakan salah satu pedagang salak pliek ue mengaku telah berjualan lebih kurang dua tahun. Namun baru akhir-akhir ini mulai banyak peminatnya. "Kalau jualan udah lama, udah dua tahun, tapi memang baru-baru ini yang lumayan ramai yang beli," ujarnya.

Bahan pembuatan rujak pliek ue tidak terlalu banyak dan cukup mudah di dapat di pasar. Walau demikian butuh keterampilan khusus untuk meracik bumbu tersebut sehingga menghasilkan rasa yang tepat. "Salak pliek ue bahan bakunya buah salak, Cabe, Garam, Gula Pasir, Gula Merah, dan Pliek Ue atau Kelapa yang di keringkan," jelas Zakiati

Setiap harinya, rata-rata pedagang rujak ini dapat menjual lebih kurang dua ratus bungkus, dengan harga Rp 5 ribu per bungkus. Alhasil, mereka dapat mengantongi omset rata-rata sebesar Rp 1 Juta  di hari biasa dan maksimal Rp 2 Juta di Hari Libur.

Rujak salak pliek ue yang dijual ada dua varian, yaitu salak pliek ue basah dan salak pliek ue kering. Selain salak pliek ue, pedagang ini juga menjual rujak buah biasa, rujak buah bumbu plik ue, manisan mangga, dan manisan kedondong.

Meskipun jualan para pedagang rujak ini ramai, namun terkadang terkendala stok buah salak yang terbatas dan harga yang terkadang naik. Selain itu, kondisi cuaca juga sering jadi kendala, karena ketika hujan pembeli sepi dan akibatnya dapat mengurangi omset para pedagang.

"Kalau lagi ramai begini kita sering kehabisan stok buah Salak, jadi kalau lagi pas Salak langka, harga di salak di pasar mahal tapi kami tetap jual macam harga biasa," tutup Zakiati.(*)

Baca juga: Jalan Rusak di Sekitar Tugu Simpang Mesra Kerap Makan Korban

Baca juga: Jalan Cot Iri–Limpok Rusak Parah, Bertahun-tahun tak Diperbaiki

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved