Jalani Ritual di Pinggir Pantai Saling Bergandengan Tangan, 24 Orang Terseret Ombak; 11 Tewas
Menurut Kapolsek, petugas pantai sudah memperingatkan warga agar tidak melakukan kegiatan di sekitar pantai karena ombak sedang tinggi.
"Lalu ada ombak besar yang datang sehingga mereka terseret semua ke arah laut," katanya.
Dikatakan Hery, saat malam kejadian, ombak di Pantai Payangan memang sedang tinggi. "Memang situasi ombak tadi malam cukup tinggi. Biasanya pukul 01.00 dini itu situasi laut sedang pasang," ujarnya.
Jumlah total korban meninggal dunia yang terseret ombak Pantai Payangan saat melakukan ritual sebanyak 11 orang. Satu di antaranya merupakan anggota polisi asal Kabupaten Bondowoso.
Baca juga: Dua Pemuda Lhokseumawe Dibekuk Polisi Kasus Curi Besi Jembatan di Bener Meriah
Baca juga: Harga Emas di Lhokseumawe Hari Minggu Ini Stabil, Berikut Rinciannya
Baca juga: AS Tambah 3.000 Tentara Lagi ke Polandia, Siap Ladeni Agresi Rusia atas Ukraina
"Semua sudah ditemukan, jumlah total korban meninggal dunia ada 11 orang," kata Kasat Polairud Polres Jember, AKP M Nai.
Dia mengatakan, awalnya ada 10 orang yang ditemukan oleh para tim gabungan yang mencari korban. Terakhir, ada satu orang yang baru ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Korban diketahui bernama Syaiful, warga Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember.
"Lokasi penemuan tidak jauh dengan yang 10 orang, sekitar 10 meter dari tempat ritual," ujarnya.
Kapolsek Ambulu, AKP Makruf, menjelaskan petugas pantai sudah mengimbau warga untuk melakukan ritual di tepi pantai karena sedang musim ombak tinggi. Namun, puluhan warga tersebut bersikukuh dan tetap menggelar ritual.
"Namun, rombongan itu tetap ke pantai untuk ritual," jelasnya.(Tribun Network/sri/kps/wly)