Kesehatan

Berikut Penjelasan Ahli Gizi Soal Pentingnya Konsumsi Air Berkualitas dari Sumber Berkelanjutan

Sebanyak dua per tiga komposisi tubuh merupakan air yang fungsinya tidak bisa digantikan zat gizi lain.

Editor: Nur Nihayati
Air Putih 

"Walaupun tampak bersih, jernih, tidak berbau dan tidak berasa, air masih mungkin tercemar oleh mikroba patogen atau bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia yang dapat berasal dari pencemaran lingkungan, kegiatan pertanian, kegiatan domestik, serta pengendalian proses yang kurang baik," lanjutnya.

Ia membeberkan, di Indonesia, Air Minum dalam Kemasan memenuhi standar nasional mengacu pada pedoman internasional (Codex, WHO) dapat dihasilkan melalui pengendalian baik terhadap sumber air, teknologi penghilangan cemaran biologi maupun fisik yang tepat.

Serta penanganan dan/atau pengemasan yang baik pasca proses penghilangan cemaran.

Berdasarkan data Indeks Kualitas Air dari BPS (2019), terdapat 10 dari 34 provinsi di Indonesia yang memiliki Indeks Kualitas Air rendah akibat berbagai kontaminasi.

Hal ini diperkuat dengan data dari Kementerian Kesehatan (2020), menunjukkan 7 dari 10 rumah di Indonesia masih mengkonsumsi air dari infrastruktur yang terkontaminasi oleh bakteri E coli.

Hanya 11.9 persen rumah memiliki akses terhadap air yang aman untuk dikonsumsi

Oleh karena itu, penyediaan air yang aman dan berkualitas serta jaminan ketersediaannya yang berkelanjutan menjadi tanggung jawab kita bersama.

Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraeni, turut menjelaskan, untuk menjawab isu terkait keberlanjutan air saat ini dan di masa mendatang, Danone-AQUA berkomitmen untuk mengejawantahkan Danone Water Policy di Daerah Aliran Sungai (DAS) dimana pabriknya beroperasi.

“Berbagai upaya kolaboratif dapat kita lakukan untuk terus memastikan agar kualitas dan kuantitas air dapat terus terjaga, serta terjamin ketersediaannya," katanya.

Salah satunya melibatkan berbagai mitra seperti pemerintah, LSM, akademisi, dan masyarakat.

"Kami mengembangkan berbagai inisiatif untuk melakukan upaya pelestarian air berbasis DAS, memperkaya keanekaragaman hayati untuk memastikan ekosistem disekitar sumber air tetap terjaga, mendorong pengembangan pertanian berkelanjutan untuk menjaga kualitas air yang meresap ke tanah, melakukan efisiensi dan menjaga sirkularitas air pada proses produksi kami, serta memberikan akses air bersih terhadap masyarakat," paparnya.

"Berbagai inisiatif tersebut juga bertujuan agar Danone-AQUA dapat mencapai target positive water impact, dimana kami akan mengembalikan air lebih banyak dari yang digunakan pada tahun 2030 mendatang,” tuturnya.

Diketahui, South-East Asia Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor adalah pusat studi diamanatkan IPB untuk mengembangkan dan menggunakan ilmu dan teknologi dalam rangka meningkatkan mutu, gizi dan keamanan pangan.

Fokus kegiatan SEAFAST Center adalah melakukan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, layanan analisis, pelatihan dan konsultasi.

Juga diseminasi hasil-hasil penelitian melalui seminar dan publikasi yang dikelompokan ke dalam lima bidang.

Antara lain, Mutu dan Keamanan Pangan, Gizi dan Kesehatan, Diversifikasi Pangan, Kelapa Sawit dan Sensori. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Penjelasan Pakar Gizi Soal Pentingnya Konsumsi Air Berkualitas dari Sumber Berkelanjutan, 

Berita terkait lainnya

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved