Amalan Puasa
Mau Bayar Puasa? Ini Niat Qadha Utang Puasa Ramadan di Bulan Rajab, Dapat Dua Pahala Sekaligus
Karena wajib hukumnya mengganti utang Puasa Ramadan terlebih dahulu, sebelum melaksanakan puasa sunnah.
Karena wajib hukumnya mengganti utang Puasa Ramadan terlebih dahulu, sebelum melaksanakan puasa sunnah.
SERAMBINEWS.COM - Bagi yang masih ada utang puasa Ramadhan tahun lalu segera melunasi.
Jangan sampai Ramdhan datang belum diganti.
Berikut bacaan niat qadha utang puasa Ramadan di Bulan Rajab lengkap Arab, latin dan terjemahan.
Diketahui menurut Kalender Hijriyah, Bulan Februari 2022 M bertepatan dengan Bulan Rajab 1443 H.
Di Bulan Rajab, umat Islam dianjurkan melaksanakan Puasa Rajab karena termasuk bulan yang mulia.
Sebelum melaksanakan Puasa Rajab, pastikan bahwa tidak memiliki utang Puasa Ramadan.
Karena wajib hukumnya mengganti utang Puasa Ramadan terlebih dahulu, sebelum melaksanakan puasa sunnah.
Lantas, apakah boleh menggabungkan Puasa Qadha Ramadan dengan Puasa Rajab?
Baca juga: Bolehkah Qadha Puasa Ramadhan Hari Jumat? Begini Penjelasan Lengkap UAS
Baca juga: Pahala Puasa Syawal Seperti Puasa Seumur Hidup, Bisa Sekaligus Qadha Puasa, Simak Ulasan Buya
Baca juga: Belum Bayar Puasa Tahun Lalu, Bolehkah Qadha Puasa di Hari Jumat? Simak Penjelasan UAS
Buya Yahya dalam ceramahnya berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Hutang Puasa Wajib" di Youtube pada 7 September 2019, menjelaskan perkara tersebut.
Buya Yahya mengungkapkan, bahwa boleh melaksanakan puasa qadha di hari puasa sunnah.
Namun, niat yang dibaca adalah niat puasa qadha tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.
Dengan begitu umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.
Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.
Adapun niat puasa Qadha bulan Ramadan adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa
Artinya :
"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".
Sementara niat bagi yang ingin melaksanakan puasa Rajab saja tanpa qadha adalah sebagai berikut:
Niat Puasa Rajab
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghadin 'an ada-i sunnati rojaba lillahi ta‘ala.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah Ta’ala.”
Apabila lupa membaca niat puasa, boleh membacanya di siang hari.
Niat Puasa Rajab Siang Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”
Bulan Rajab (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)
Tiga keutamaan bulan Rajab
1. Bulan Rajab adalah Bulan Haram
Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan yang diharamkan.
Dengan kata lain, bulan Rajab merupakan bulan yang istimewa dan berbeda dari bulan-bulan lainnya.
Allah Ta’ala telah berfirman:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.
Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS At Taubah [9] : 36).
Maksud bulan haram dalam ayat tersebut adalah bulan haram (suci) yang terdiri dari bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Sebagaimana yang disebutkan oleh sabda Rasulullah SAW , "Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi."
"Satu tahun ada dua belas bulan di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan al-Muharam serta Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban." (HR. Al Bukhari).
Sehingga arti bulan haram adalah haram untuk saling menyakiti dan saling menumpahkan darah bahkan saling menyebar fitnah (hoaks).
Kecuali memang jika pihak dari musuh dahulu yang pertama kali melakukannya, maka kita diperbolehkan untuk melawan serta bertahan bahkan di perbolehkan untuk membalasnya.
Selain itu, bulan Rajab juga harus bersih dari perbuatan dosa karena dosa saat itu jauh lebih besar.
Pahala ketika beramal shaleh di bulan itu jauh lebih besar daripada bulan yang lain, kecuali bulan Ramadhan.
Dari kutipan Ibnu Abbas, Ibnu Katsir menulis, "Sesungguhnya mengerjakan perbuatan dzalim di bulan-bulan haram, maka dosa dan sanksinya jauh lebih besar dibandingkan melakukan perbuatan dzalim di bulan-bulan yang lain."
Ilustrasi Niat Puasa Rajab Gabung Qadha atau Utang Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Doa Buka Puasa.
(Kolase ist)
2. Bulan yang Dekat dengan Ramadhan
Bulan Rajab dengan bulan Ramadhan.
Kedua ini hanya terpisah oleh satu bulan yaitu bulan Sya'ban.
Para ulama yang wara' juga banyak yang mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan semenjak bulan Rajab.
Hal ini telah diabadikan dalam doa ketika masuk bulan Rajab yang sudah banyak kita ketahui.
"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan." (HR Ahmad).
Namun hadist ini dikatakan dho’if (lemah) oleh Ibnu Rajab dalam Lathoif Ma’arif (218), Syaikh Al Albani dalam tahqiq Misykatul Mashobih (1369), dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam takhrij Musnad Imam Ahmad.
3. Bulan Rajab adalah Bulannya Isra Mi'raj
Bulan Rajab selalu diingat oleh umat Islam karena di dalamnya terdapat peristiwa Isra Mi'raj.
Isra Miraj adalah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa Isra Mi’raj juga menjadi jembatan perintah shalat secara langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW.
Jika perintah lainnya hanya melalui malaikat Jibril, maka perintah shalat langsung Allah tunjukkan kepada Rasulullah.
Hal ini sebagai bukti, shalat merupakan ibadah yang istimewa dan lebih diutamakan. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Niat Qadha Utang Puasa Ramadan di Bulan Rajab, Dapat Dua Pahala Sekaligus,