Berita Luar Negeri
Rusia-Ukraina Kembali Memanas, AS Sebut Putin Siap Lancarkan Serangan
Ketegangan yang sempat mereda menyusul penarikan pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina beberapa hari lalu, kini kembali meningkat
Pejabat itu menambahkan, Moskwa telah mengumpulkan 125 batalyon kelompok taktis di dekat perbatasan Ukraina.
Jumlah tersebut meningkat dari 80 batalyon kelompok taktis pada awal Februari.
Selain itu, bentrokan antara pemberontak pro-Rusia dengan tentara Ukraina di wilayah timur juga semakin meningkat.
Menurut pejabat pertahanan AS tersebut, situasi itu menunjukkan bahwa kampanye destabilisasi telah dimulai.
Pemimpin pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur kemarin mengumumkan evakuasi penduduk di wilayah yang mereka kuasai.
Pengumuman evakuasi itu disampaikan pemimpin Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri, Denis Pushilin.
Baca juga: Rusia Tambah 7.000 Tentara Dekat Ukraina, Perluas Pengaruh Lewat Pembuatan Paspor Cepat
Baca juga: Rusia Mulai Tarik Pasukan, Ukraina Tanggapi Hati-hati
Dia mengatakan, Rusia setuju untuk menyediakan akomodasi bagi penduduk yang pergi dari wilayah tersebut.
“Mulai hari ini, 18 Februari, evakuasi massal terpusat penduduk ke Federasi Rusia telah diselenggarakan,” kata Pushilin sebagaimana dilansir Reuters.
“Perempuan, anak-anak dan orang tua harus dievakuasi terlebih dahulu,” imbuh Pushilin.
Pindahkan kedutaan
Sementara itu Inggris menyampaikan bahwa kedutaan besarnya di Ukraina akan dipindahkan dari Kiev.
Inggris juga meminta warga negara Inggris untuk meninggalkan Ukraina.
Pengumuman tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Inggris pada Jumat (18/2/2022), sebagaimana dilansir Reuters.
Kementerian Luar Negeri Inggris menyampaikan, Kedutaan Besar Inggris di Kiev beserta stafnya untuk sementara waktu dipindahkan dan beroperasi di Lviv.
“Setiap tindakan militer Rusia di Ukraina akan sangat memengaruhi kemampuan Pemerintah Inggris untuk memberikan bantuan konsuler di Ukraina,” kata Kementerian Luar Negeri Inggris.