Berita Luar Negeri

Rusia-Ukraina Kembali Memanas, AS Sebut Putin Siap Lancarkan Serangan

Ketegangan yang sempat mereda menyusul penarikan pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina beberapa hari lalu, kini kembali meningkat

Editor: bakri
The New York Times
Militer melatih warga sipil menjadi tentara cadangan dekat stasiun kereta api, Kiev, Ukraina. 

Pejabat itu menambahkan, Moskwa telah mengumpulkan 125 batalyon kelompok taktis di dekat perbatasan Ukraina.

Jumlah tersebut meningkat dari 80 batalyon kelompok taktis pada awal Februari.

Selain itu, bentrokan antara pemberontak pro-Rusia dengan tentara Ukraina di wilayah timur juga semakin meningkat.

Menurut pejabat pertahanan AS tersebut, situasi itu menunjukkan bahwa kampanye destabilisasi telah dimulai.

Pemimpin pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur kemarin mengumumkan evakuasi penduduk di wilayah yang mereka kuasai.

Pengumuman evakuasi itu disampaikan pemimpin Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri, Denis Pushilin.

Baca juga: Rusia Tambah 7.000 Tentara Dekat Ukraina, Perluas Pengaruh Lewat Pembuatan Paspor Cepat

Baca juga: Rusia Mulai Tarik Pasukan, Ukraina Tanggapi Hati-hati

Dia mengatakan, Rusia setuju untuk menyediakan akomodasi bagi penduduk yang pergi dari wilayah tersebut.

“Mulai hari ini, 18 Februari, evakuasi massal terpusat penduduk ke Federasi Rusia telah diselenggarakan,” kata Pushilin sebagaimana dilansir Reuters.

“Perempuan, anak-anak dan orang tua harus dievakuasi terlebih dahulu,” imbuh Pushilin.

Pindahkan kedutaan

Sementara itu Inggris menyampaikan bahwa kedutaan besarnya di Ukraina akan dipindahkan dari Kiev.

Inggris juga meminta warga negara Inggris untuk meninggalkan Ukraina.

Pengumuman tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Inggris pada Jumat (18/2/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

Kementerian Luar Negeri Inggris menyampaikan, Kedutaan Besar Inggris di Kiev beserta stafnya untuk sementara waktu dipindahkan dan beroperasi di Lviv.

“Setiap tindakan militer Rusia di Ukraina akan sangat memengaruhi kemampuan Pemerintah Inggris untuk memberikan bantuan konsuler di Ukraina,” kata Kementerian Luar Negeri Inggris.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved