TNI AL Periksa Benda Asing Mirip Rudal yang Ditemukan di Perairan Selayar, Lampu Sensor Masih Nyala

TNI AL melakukan pemeriksaan terhadap benda asing mirip rudal yang ditemukan nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.

Editor: Faisal Zamzami
dok warga/ tribuntimur.com
Benda menyerupai roket berlogo bendera Amerika ditemukan warga Kampung Dadangbila, Desa Kembangragi, Kecamatan Pasimasunggu, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. 

SERAMBINEWS.COM - TNI AL melakukan pemeriksaan terhadap benda asing mirip rudal yang ditemukan nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.

Pemeriksaan ini karena benda asing mirip rudal tersebut bukan milik TNI AL.

Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI/Makassar, Laksma TNI Dr Benny Sukandari menjelaskan benda mirip rudal tersebut merupakan side scan sonar (SSS) yang berfungsi sebagai alat survei bawah air untuk meneliti dan merekam kondisi di bawah permukaan laut.

Alat tersebut dirancang khusus untuk mendeteksi kehidupan di bawah permukaan laut. Mulai dari perikanan, sesmik, permukaan dasar laut, salinitas, suhu, arus hingga pasang surut air laut termasuk sumber daya alam.

Menurut Benny data-data tersebut sangat krusial dan penting bagi militer, di antaranya untuk kepentingan operasionalisasi kapal selam.

"Semua data-data itu bisa diambil dari alat ini," ujar Benny saat jumpa pers di KRI Fatahillah-361, Sabtu (19/2/2022).

Benny menambahkan alat survei bawah air ini sering ditemukan nelayan di kawasan perairan Selayar yang merupakan bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. 

Wilayah ALKI II ini membentang dari utara ke selatan mulai dari Selat Makassar, Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Jawa bagian timur, dan Selat Lombok. 

Menurut Benny ALKI II menjadi jalur laut yang ramai dilewati kapal-kapal militer maupun sipil yang mempunyai misi-misi tersendiri dengan memanfaatkan situasi lengangnya keamanan perairan Indonesia yang luas.

Benny juga menjelaskan alat ini bisa dikendalikan dari kapal induk.

Alat ini akan diambil kembali untuk mengambil data yang didapat langsung ke kapal induknya. 

"Data dari alat ini akan ditransfer melalui kabel data ke kapal induknya, sehingga data-data yang diperoleh akan dikumpulkan dan direkam untuk kepentingan tertentu dari kapal yang mengendalikan alat ini," ujarnya. 

Lebih lanjut Benny menjelaskan, saat ditemukan nelayan alat survei bawah laut tersebut masih dalam keadaan aktif.

Hal itu dikarenakan lampu indikatif sensor masih berkedip dan tetap merekam sampai lampu indikator itu padam.

Benny menyatakan alat tersebut akan dibawa ke Dinas Pengembangan dan Penelitian TNI AL untuk mengetahui sejumlah data yang diambil dari perairan Indonesia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved