Luar Negeri

Rusia Perpanjang Latihan Militer dengan Belarus, Penarikan Pasukan Batal, Ukraina Terancam Diserang

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan rencana itu membuatnya lebih khawatir tentang invasi Rusia ke Ukraina.

Editor: Faisal Zamzami
KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA via AP
Foto dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat (4/2/2022) menunjukkan sejumlah kendaraan peluncur roket menembak dalam latihan militer bersama Belarus dan Rusia di Brestsky. 

Berbicara kepada CNN, Blinken mengatakan semua tanda menunjukkan Rusia akan menyerang.

Rusia telah berulang kali membantah rencana tersebut.

“Semua yang kami lihat menunjukkan bahwa ini sangat serius, bahwa kami berada di ambang invasi,” kata Blinken, menambahkan bahwa Barat sama-sama siap jika Moskwa menyerang.

“Sampai tank benar-benar meluncur, dan pesawat terbang, kami akan menggunakan setiap kesempatan dan setiap menit untuk melihat apakah diplomasi masih dapat menghalangi Presiden Putin untuk melanjutkan ini.”

Putin dan mitranya dari Perancis, Emmanuel Macron, sepakat dalam panggilan telepon tentang perlunya solusi diplomatik untuk krisis di Ukraina timur, kata kedua pemerintah.

Seorang penasihat presiden Perancis mengatakan keduanya sepakat bahwa pertemuan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), dengan perwakilan dari Ukraina dan Rusia, harus diadakan pada Senin (21/2/2022).

Sesi Luar Biasa OSCE

Polandia, yang saat ini menjadi ketua OSCE, sebelumnya mengatakan, pihaknya mengadakan sesi luar biasa dewan, yang didedikasikan untuk mencegah konflik bersenjata atas permintaan Ukraina, pada Senin (21/2/2022).

Belarus tidak mengatakan berapa lama pasukan Rusia di Belarus—yang diperkirakan oleh NATO berjumlah 30.000—akan tetap berada di negara itu, yang terletak di utara Ukraina.

 
Menteri Pertahanan Belarus Viktor Khrenin mengatakan fokus dari latihan yang diperpanjang adalah "untuk memastikan tanggapan yang memadai dan mengurangi eskalasi persiapan militer para simpatisan di dekat perbatasan kita bersama".

Kremlin tidak mengomentari latihan Belarus.

Penasihat Macron mengatakan bahwa Putin telah menegaskan kembali bahwa pasukan akan meninggalkan Belarus setelah latihan.

NATO mengatakan Rusia dapat menggunakan pasukan di Belarus sebagai bagian dari kekuatan invasi untuk menyerang Ukraina.

Moskwa menyangkal niat semacam itu.

"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Eropa selangkah lagi dari perang, yang merupakan sesuatu yang tak terbayangkan belum lama ini," kata Perdana Menteri Ceko Petr Fiala dalam sebuah wawancara TV.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved