Berita Luar Negeri

Rusia Bawa Bom Termobarik ke Ukraina, Senjata Paling Ditakuti di Dunia, Paru-paru Manusia Bisa Copot

Salah satu senjata Rusia yang paling ditakuti dunia adalah bom termobarik. Saat melakukan invasi ke Ukraina, bom ini dibawa oleh Rusia ke Ukraina

Editor: Muhammad Hadi
(Wikimedia Commons)
Bom Termobarik Rusia dibawa ke Ukraina - Sistem peluncur roket multilaras TOS-1A Solntsepek. 

Dikutip dari ABC Australia pada Minggu (27/2/2022), senjata termobarik memiliki berbagai ukuran, mulai dari granat berpeluncur roket untuk pertempuran jarak dekat, hingga versi besar yang dapat digunakan dari pesawat. 

Baca juga: Rusia Ancam Dengan Senjata Nuklir, Prancis Peringkatkan Putin : NATO Adalah Aliansi Nuklir

Senjata termobarik--juga dikenal sebagai bom udara, bom bahan bakar, dan bom vakum--disebut jauh lebih kuat daripada bahan peledak konvensional.

Waktu pembakarannya lebih lama, sehingga meningkatkan kapasitas destruktifnya. 

Kapan Rusia akan pakai bom termobarik? 

Dari sifat ledakannya, bom termobarik efektif di area terbuka serta ruang terbatas seperti bunker, gua, dan area perkotaan.

Perang Rusia vs Ukraina terjadi di perkotaan, sehingga ada kemungkinan pengunaan bom termobarik. 

Lalu, apakah bom termobarik senjata Rusia yang baru? 

Tidak. Ide pembuatan senjata ini sudah ada sejak Perang Dunia II, tetapi baru beberapa waktu kemudian dikerahkan.

Pasukan Amerika juga pernah menggunakan senjata termobarik di Perang Vietnam, karena lebih efektif daripada napalm untuk membabat hutan guna mendaratkan helikopter. 

Baca juga: VIDEO - Mengenal Chechnya, Negara Federasi Rusia yang Dukung Vladimir Putin Serang Ukraina

Senjata termobarik juga sempat dipakai AS di Afghanistan setelah insiden 9/11 saat memburu Osama bin Laden di gua-gua wilayah pegunungan Tora Bora. 

Adapun bom termobarik sebagai senjata Rusia pernah dikerahkan dalam konflik Chechnya lebih dari 20 tahun lalu.

Bom termobarik baru Rusia

Rusia dilaporkan telah menguji coba roket berhulu ledak bom termobarik jenis baru.

Roket-roket itu kelak akan menjadi amunisi bagi sistem peluncur roket multilaras TOS-1 Buratino dan TOS-1A Solntsepek.

Harian Izvestia dari Rusia melaporkan, Selasa (10/4/2012), percobaan roket baru tersebut dilakukan di kawasan Prudboi, yang masuk dalam Distrik Militer Selatan Rusia.

Baca juga: PBB: Sebut 500.000 Warga Ukraina Telah Melarikan Diri, Sejak Rusia Menggelar Operasi Militer

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved