Internasional
Moskow Ancam Paris dengan Perang Nyata, Harapkan Perekonomian Rusia Hancur Lebur
Moskow mulai memberi ancaman kepada Prancis dengan perang nyata, seusai mengharapkan perekonomian Rusia hancur lebur.
SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Moskow mulai memberi ancaman kepada Prancis dengan perang nyata, seusai mengharapkan perekonomian Rusia hancur lebur.
Dalam sebuah wawancara dengan radio Prancis pada Selasa (1/3/20220 pagi, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan Barat mengharapkan runtuhnya perekonomian Rusia melalui perang ekonomi dan keuangan
Di mana penduduk Rusia juga akan membayar konsekuensinya.
Dmitry Medvedev, mantan Perdana Menteri Rusia dan sekarang Wakil Ketua Dewan Keamanan dengan cepat menanggapi di Twitter pada Rabu (2/3/2022).
"Seorang menteri Prancis mengatakan perang ekonomi terhadap kita."
"Perhatikan apa yang Anda katakan, Tuan-tuan!
"Jaga lidah Anda," hardik Medvedev.
"Dan jangan lupa dalam sejarah umat manusia, perang ekonomi sering berubah menjadi perang nyata."
Baca juga: Tembakan Artileri Rusia Hantam Pangkalan Militer Ukraina, Puluhan Tentara Tewas
Negara-negara Barat termasuk Prancis telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia.
Menargetkan segala sesuatu mulai dari bank sentral dan lembaga keuangan terkemuka hingga Presiden Vladimir Putin sendiri.
Sanksi tersebut tampaknya telah mengganggu perekonomian Rusia .
Pada Senin (28/2/2022), nilai rubel jatuh 30% terhadap dolar AS , memaksa bank sentral Rusia menaikkan dua kali lipat suku bunga dasar menjadi 20%.
Sementara itu, orang Rusia berburu di ATM mencoba menarik mata uang asing .
Dalam wawancara dengan France Info Le Maire mengatakan sanksi ekonomi dan keuangan yang dilontarkan oleh Barat terhadap Rusia sangat efektif.
Baca juga: Rusia Bombardir Kawasan Perkotaan Ukraina, Ubah Strategi, Gunakan Taktik Perang di Suriah
"Saya tidak ingin meninggalkan ambiguitas tentang penentuan Eropa mengenai hal ini," kata Le Maire.
"Kami akan mengobarkan perang ekonomi dan keuangan dengan Rusia," tambahnya.
"Kami ingin menargetkan jantung sistem Rusia," jelasnya.
"Kami akan menargetkan Vladimir Putin," harapnya.
"Kami akan menargetkan oligarki dan kami juga akan menargetkan seluruh ekonomi Rusia," tegasnya.
Dia menambahkan sanksi harus menyerang dengan cepat, menyerang dengan keras, dan sudah melihat efeknya.
Seperti Rubel telah runtuh hingga 30% dan cadangan devisa Rusia mencair seperti salju di bawah sinar matahari.
Bahkan, peti perang terkenal Vladimir Putin telah berkurang, bahkan hampir tidak ada, ujarnya.
Le Maire berkata, "Kami akan menyebabkan keruntuhan ekonomi Rusia."
Baca juga: VIDEO Foto Satelit Perlihatkan Konvoi Militer Rusia Menuju Ibu Kota Ukraina
Pada Senin (28/2/2022), AS mengeluarkan sanksi untuk mencegah Putin mengakses "peti perang" valuta asing senilai $630 miliar yang bisa dia gunakan untuk menopang ekonomi Rusia yang babak belur.
Langkah ini mengikuti sanksi serupa dari Uni Eropa dan Inggris.(*)