Berita Banda Aceh
Rabithah Thaliban Aceh Desak Menag Yaqut Segera Minta Maaf kepada Umat Islam soal Polemik Azan
"Apapun pembelaannya, seharusnya Pak Yaqut harus sadar bahwa memang statemennya itu melukai umat Islam dan segera minta maaf," ujar Tgk Marbawi.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
"Apapun pembelaannya, seharusnya Pak Yaqut harus sadar bahwa memang statemennya itu melukai umat Islam dan segera minta maaf," ujar Tgk Marbawi.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gelombang protes terhadap Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas terus disuarakan oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam, terkait pernyataan kontroversi sang menteri soal azan.
Salah satu ormas Islam di Aceh, Pengurus Besar Rabithah Thaliban Aceh (RTA) mendesak Menag Yaqut agar segera meminta maaf kepada umat Islam, karena pernyataannya tersebut dinilai telah menyakiti hati umat muslim.
"Yaqut dianggap telah menyakiti umat Islam di Indonesia dengan statemennya yang membandingkan antara suara azan dengan gongongan anjing, saat menjelaskan aturan pengaturan toa di masjid," kata Ketua Umum (Rais ‘Am) RTA Tgk Marbawi Yusuf SH melalui siaran pers di Banda Aceh, Selasa (8/3/2022).
Pernyataan Menag Yaqut, lanjut Tgk Marbawi, telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Bahkan, di beberapa daerah sampai melakukan demonstrasi mendesak Yaqut minta maaf atas ucapannya.
"Apapun pembelaannya, seharusnya Pak Yaqut harus sadar bahwa memang statemennya itu melukai umat Islam dan segera minta maaf," ujar Tgk Marbawi.
Baca juga: VIDEO Mahasiswa Abdya Desak Presiden Jokowi Copot Menag, Kecewa Tuntutan soal Toa Masjid Ditolak
Guru di Dayah Mahyal Ulum Sibreh ini menyatakan, Islam sangat memuliakan orang-orang yang mengakui kesalahan dan mau meminta maaf, bukan justru membenarkan yang salah.
"Sekiranya non muslim yang sampaikan dengan bahasa yang disampaikan Yaqut, yakni tentang ketidaksukaan mereka kepada suara azan di daerah minoritas muslim, tentu hal itu bisa dipahami," ungkapnya.
“Tapi umat Islam ini memahami bahwa Pak Yaqut ini muslim dan ketika dia berbicara mewakili pandangan imajiner non muslim tentang suara azan, maka orang-orang akan melihat itu sebagai pandangan dia sendiri. Bukan pandangan non muslim," tambah Tgk Marbawi.
Berbeda dengan pandangan Yaqut, selama ini non muslim sendiri sekalipun belum pernah ada yang membandingkan suara azan dengan suara anjing.
"Kecuali baru sekarang terdengar dari lisan Pak Yaqut ini," ungkap Tgk Marbawi.
Karena itu, Tgk Marbawi berharap Menag Yaqut untuk berbesar hati mengakui kesalahan seraya meminta maaf.
Sehingga, persoalan ini cepat selesai dan tidak semakin membuat gaduh di masyarakat.(*)
Baca juga: Tolak Teken Petisi, Plt Kepala Kemenag Abdya Dukung Surat Edaran Menag Soal Azan, Mahasiswa Meradang