Pembangunan
Program Pamsimas di Alurmanis belum Rampung, Warga Berharap Diselesaikan dengan Dana Desa
Diungkapkan kalau program Pamsimas di Alurmanis sudah dimulai tahun 2018 dengan anggaran Rp 332.858.000.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Perwakilan masyarakat Kampung Alurmanis, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang menyarankan penyelesaian program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) menggunakan dana desa.
Pengalokasian dana desa ini dinilai mendesak, selain untuk merampungkan program yang sudah digagas sejak 2018 ini, juga untuk menghindari kerusakan jaringan yang sudah terlanjur dipasang.
Saran ini diungkapkan perangkat Kampung Alurmanis dalam Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) di Kantor Camat Rantau, Kamis (10/3/2022) kemarin.
Diungkapkan kalau program Pamsimas di Alurmanis sudah dimulai tahun 2018 dengan anggaran Rp 332.858.000.
• Dua Terdakwa Korupsi Dana Pamsimas Simeulue Dieksekusi Jaksa ke Lapas Sinabang, Segini Vonis Mereka
Anggaran ini didukung APBN sebesar 70 persen atau Rp 233 juta, kemudian swadaya gotong-royong Rp 53.257.000 (16 persen), swadaya uang tunai Rp 13.314.000 (4 persen) dan Dana Desa Rp 33.287.000 (10 persen).
Dijelaskan penempatan dana desa ketika itu hanya untuk perpipaan atau tidak untuk sambugan rumah (SR).
“Dana RKM tidak boleh untuk SR, makanya tahun 2018 tidak ada SR,” kata seorang Perwakilan Paniti Kemitraan (Pakem).
Namun secara swadaya ketika itu ada lima SR yang dibuat dari dana pribadi sebagai uji fungsi. Dia pun memastikan kelima SR itu dinyatakan berhasil ketika dilakukan uji fungsi.
• Bupati Aceh Selatan Resmikan Pamsimas di Gampong Tengah Iboh
Berselang tiga tahun, program ini belum bisa dinikmati warga karena pengerjaan SR tidak dilanjutkan.
Sejak awal Pakem mengaku sudah menyarankan agar Datok Penghulu mengalokasikan Dana Desa untuk menyelesaikan program ini, namun tidak terwujud.
“Sudah disarankan pada 2019 dan 2020 agar dimasukan ke Dana Desa, tapi tidak terealisasi,” kata warga.
Pakem mengungkapkan akibat pengerjaan yang tidak rampung, beberapa mesin hilang dicuri dan sambungan pipa rusak.
“Kalau tidak segera diselesaikan, kami khawatirkan kerusakan akan lebih parah,” sambung warga.
Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Aceh Tamiang, Safwan Ardy dalam Musrenbang mengatakan seluruh aspirasi masyarakat akan ditindaklanjuti.