Breaking News

Konflik Rusia vs Ukraina

Facebook dan Instagram Izinkan Ujaran Kebencian untuk Kecam Invasi di Ukraina

Meta akan memperbolehkan pengguna Facebook dan Instagram di beberapa negara untuk menyerukan kekerasan terhadap Rusia dan pasukannya

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ KEMENTERIAN PERTAHANAN UKRAINA via FACEBOOK)
Dokumen yang diunggah ke Facebook oleh kementerian Pertahanan Ukraina diklaim menunjukkan rencana serangan Rusia ke Ukraina yang akan berlangsung 15 hari. 

JAKARTA - Meta akan memperbolehkan pengguna Facebook dan Instagram di beberapa negara untuk menyerukan kekerasan terhadap Rusia dan pasukannya.

Kebijakan ujaran kebencian ini dimodifikasi sementara, menyusul Rusia invasi Ukraina yang masih berlangsung.

Menurut laporan Reuters, Meta juga akan mengizinkan beberapa posting yang menyerukan kematian Presiden Rusia Vladimir Putin atau Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

facebook
facebook (net/kontan)

Walau begitu, Meta meminta penggunanya tetap mengikuti kaidah, dengan menyalakan lokasi dan melarang tindakan tersebut dilakukan terhadap warga sipil.

"Untuk sementara kami mengizinkan bentuk ekspresi politik yang biasanya melanggar aturan kami, seperti pidato kekerasan 'matikan penjajah Rusia'.

Kami masih tidak akan mengizinkan seruan yang kredibel untuk melakukan kekerasan terhadap warga sipil Rusia," kata juru bicara Meta dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/3/2022).

Meta menekankan perubahan dalam Kebijakan Ujaran Kebencian ini berkaitan dengan tentara Rusia dan pasukannya dalam konteks invasi.

Menurut Meta, tentara Rusia digunakan sebagai proxy untuk militer.

Kebijakan ujaran kebencian terus melarang serangan terhadap orang Rusia.

Baca juga: Tim Dokter Ukraina Ketakutan, Pembantaian Akan Datang di Kiev, Pasukan Rusia Makin Dekat

Baca juga: Ukraina Terima Terminal Akses Internet Starlink dari SpaceX, Jaringan Berbasis Satelit

Tidak hanya mengizinkan seruan kekerasan, Meta akan mempersilakan pujian terhadap batalion sayap kanan Azov, militer Ukraina, yang biasanya dilarang.

Meta telah menyampaikan akan membuat sedikit pengecualian untuk memuji Resimen Azov secara ketat dalam konteks membela Ukraina, atau dalam peran mereka sebagai bagian dari Garda Nasional Ukraina.

Perubahan kebijakan sementara soal seruan kekerasan terhadap tentara Rusia ini berlaku di Armenia, Azerbaijan, Estonia, Georgia, Hungaria, Latvia, Lithuania, Polandia, Rumania, Rusia, Slovakia, dan Ukraina.

Sementara itu, kedutaan Rusia di Amerika Serikat telah menuntut Washington menghentikan aktivitas ekstremis Meta.

Menurut Kedutaan Rusia, pengguna Facebook & Instagram tidak memberikan hak kepada pemilik platform ini untuk menentukan kriteria kebenaran dan mengadu domba satu sama lain.(tnr)

Baca juga: Pasukan Darat Rusia Mulai Mengepung Ibu Kota Ukraina, Pertempuran Sengit Pecah di Baratlaut Kiev

Baca juga: Jadi Tahanan Ukraina, Pasukan Rusia Enggan Pulang, Khawatir Dieksekusi Oleh Rekannya Sendiri

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved