Internasional
Menteri Luar Negeri Ukraina Tegaskan Tidak Akan Menyerah, Minta Jet Tempur ke AS dan Barat
Pemerintah Ukraina telah siap berunding untuk mengakhiri perang yang dimulai oleh invasi Rusia dua minggu lalu.
"Terus terang, kami tidak mengerti semua penjelasan yang diberikan kepada kami mengapa kami tidak boleh diberikan pesawat-pesawat itu," jelas Kuleba.
"kami akan terus memberikan tekanan dari segala penjuru dan meminta bantuan ini dari Amerika Serikat dan mitra lainnya," tambahnya..
AS telah mengerjakan kesepakatan dengan Polandia untuk mengirim pesawat tempur buatan Rusia ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada "Face the Nation" satu minggu lalu, Polandia "mendapat lampu hijau untuk mengirim jet tempur ke Ukraina.
Tetapi pada Selasa (12/3/20220, Pentagon mengatakan proposal dari Polandia untuk memberikan AS pesawat tempurnya untuk kemudian diteruskan ke Ukraina bukanlah yang diperlukan.
Tetapi, akan menimbulkan keprihatinan serius bagi seluruh aliansi NATO di Eropa.
"Di satu sisi, semua orang siap untuk melakukannya, tetapi tidak ada yang terjadi dan kami tidak mendapatkan pesawat," katanya.
"Ini mengingatkan saya pada permainan ping-pong lain di mana setiap sisi melempar bola ke sisi lain dan mendapatkannya kembali," jelas Kuleba.
"Kami tidak punya waktu untuk diplomasi ping-pong semacam ini," tegasnya.
Menteri luar negeri Ukraina mengatakan logika di balik argumen dari AS bahwa menyerahkan jet akan meningkatkan ketegangan yang sudah meningkat dengan Rusia adalah salah.
“Drone, eskalator dan pesawat eskalator tidak, apa logika di baliknya? tanyanya,
"Senjata anti-tank juga tidak,” kata Kuleba.
“Pertama, apa lagi yang harus dilakukan Rusia agar semua orang mengerti, mereka sudah mencapai puncak serangan? harapnya.
"Mereka menggunakan, seperti yang saya sebutkan di awal, senjata yang dilarang oleh konvensi internasional," ujarnya.
"Mengapa kita begitu takut dengan eskalasi lain? tanyanya,