Konflik Rusia vs Ukraina
Muak dengan Sikap Barat, Rusia Beri Ancaman Paling Mengerikan kepada Tentara Bayaran di Ukraina
Kementerian Pertahanan Rusia bersumpah akan melanjutkan serangannya dengan menghancurkan pangkalan militer Yavorov tanpa ampun.
Penulis: Muflika Nur Fuaddah
SERAMBINEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia bersumpah akan melanjutkan serangannya dengan menghancurkan pangkalan militer Yavorov tanpa ampun.
Rusia mengklaim mengetahui lokasi di mana saja tentara bayaran kiriman Barat yang tersebar di Ukraina.
"Kami tahu semua lokasi tentara bayaran asing di Ukraina," kata juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov sebagaimana diwartakan Rt.com, Senin (14/3/2022).
"Tidak ada belas kasihan bagi tentara bayaran, di mana pun mereka berada di Ukraina."
Konashenkov mengatakan bahwa Barat mendorong warganya untuk berperang melawan Rusia sebagai tentara bayaran di Ukraina.
“Serangan yang ditargetkan akan terus berlanjut,” kata Konashenkov.
Maksud dari ucapannya tersebut mengacu pada serangan rudal jelajah di pangkalan militer di Yavorov dan Starichi dekat Ukraina barat.
Menurut Moskow, salvo rudal telah berhasil menghancurkan "Legiun Internasional Ukraina" dan membunuh "hingga 180 tentara asing."
Baca Juga: Berniat Mulia Jadi Tentara Asing untuk Bantu Ukraina Melawan Rusia, Sukarelawan Tentara Asing dari Negara-negara Ini Justru Bisa Terancam Konsekuensi Hukum
Baca Juga: Ekonominya Jelas Hancur Lebur Diratakan Rusia, Ukraina Ternyata Masih Nekat Cari Cuan melalui NFT Demi Beli Senjata Militer untuk Perang dengan Rusia
Para pejabat Kiev mengatakan bahwa 35 orang tewas dan 130 terluka dalam serangan di pangkalan militer dekat Yavorov.
Pangkalan militer tersebut diketahui telah digunakan selama bertahuntahun oleh NATO untuk melatih pasukan Ukraina.
Sementara pihak berwenang Ukraina bersikeras bahwa tidak ada pejuang asing yang tewas dalam serangan itu, beberapa media Inggris 'keceplosan' melaporkan ada tiga mantan pasukan khusus Inggris tewas di Yavorov.
Lebih jauh, laporan itu juga mengungkap bahwa sebenarnya ada lebih banyak lagi yang tewas daripada yang diklaim selama ini.