Bimtek
Kemenag Aceh Besar Gelar Bimtek Perpustakaan Madrasah
Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Nurhayati Ali Hasan MLIS dalam sambutannya mengatakan bahwa tenaga perpustakaan sekolah at
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kantor Kementerian Agama Aceh Besar bekerja sama dengan Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan PD Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Aceh menggelar Bimtek pengelolaan perpustakaan bagi tenaga perpustakaan sekolah/madrasah.
Kegiatan bimtek tersebut berlangsung 17-20 Maret 2022 yang dipusatkan di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Kegiatan itu menghadirkan narasumber dan instruktur dari dosen Prodi Ilmu Perpustakaan, Pengurus IPI Aceh, mahasiswa dan alumni Ilmu Perpustakaan yang tergabung dalam Aceh Library Consultant (ALC).
Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Nurhayati Ali Hasan MLIS dalam sambutannya mengatakan bahwa tenaga perpustakaan sekolah atau madrasah harus memenuhi standar yang telah ditetapkan pemerintah.
• Zulfa Azizati asal Aceh Terpilih sebagai Pustakawan Berprestasi 2021 Kemenag RI
Dalam hal ini, kata Nurhayati sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No 25 tahun 2008 tentang standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah.
“Khusus untuk kompetensi pengelolaan informasi ada 4 kompetensi yang harus dimiliki yaitu mengembangkan koleksi perpustakaan/madrasah, melakukan pengorganisasian informasi, memberikan jasa dan sumber informasi serta menerapkan teknologi informasi dan komunikasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nurhayati menegaskan bahwa perpustakaan sekolah atau madrasah hendaknya dikelola oleh tenaga-tenaga terampil yang memiliki kualifikasi dan kompetensi dalam hal pengelolaan perpustakaan.
Selain itu, sebagai wujud pengabdian profesi dalam mendukung kepustakawanannya, pustakawan dan tenaga perpustakaan dituntut selalu mengembangkan keilmuannya berdasarkan kebutuhan masyarakat yang setiap saat berubah dan berkembang mengikuti perkembangan zaman.
"Image perpustakaan di negeri ini masih buruk, banyak yang beranggapan bahwa perpustakaan merupakan tempat yang membosankan yang hanya dipenuhi tumpukan-tumpukan buku dan ruangan yang sempit dan sepi," kata Nurhayati.
• Pustakawan Harus Memiliki Kompetensi
Kendati demikian, kata Nurhayati pengelola perpustakaan harus bersinergi dan memberi kontribusi positif terhadap peningkatan mutu pembelajaran di sekolah, karena perpustakaan merupakan salah satu faktor penentu mutu sekolah.
Sebelumnya, Ketua pelaksana Suryadi SAg yang juga sebagai Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Aceh Besar menjelaskan bahwa bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengelola perpustakaan, sehingga mampu memberikan layanan yang terbaik dan berkualitas kepada para pengguna perpustakaan.
"Bimtek ini di ikuti oleh 25 orang peserta dari pengelola perpustakaan sekolah dan madrasah," kata Suryadi dalam laporannya.
Selama empat hari, para peserta dibekali dengan berbagai keterampilan teknis pengelolaan perpustakaan dan akreditasi. Selanjutnya pada hari terakhir dilatih pelatihan sistem otomasi perpustakaan oleh pengurus PD IPI Aceh dan Aceh Library Consultant (ALC).(*)