Zulfa Azizati asal Aceh Terpilih sebagai Pustakawan Berprestasi 2021 Kemenag RI
Zulfa Azizati merupakan alumnus Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Ia kini Pengelola Perpustakaan MTsN 4 Banda Aceh.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Setelah melalui berbagai tahapan dan penilaian, akhirnya Pengelola Perpustakaan MTsN 4 Banda Aceh, Zulfa Azizati SIP berhasil meraih juara 1 kategori Pustakawan Berprestasi Nasional Tahun 2021 dalam ajang Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Berprestasi Tahun 2021.
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Ditjen Pendis Kementerian Agama yang diumumkan pada pada puncak peringatan Hari Guru Nasional ke-76 di Holiday Inn hotel Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021) malam.
Zulfa Azizati merupakan alumnus Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Ia kini Pengelola Perpustakaan MTsN 4 Banda Aceh.
Menurut Zulfa Azizati, dalam ajang Pemilihan Pustakawan Berprestasi Madrasah Tingkat Nasional Tahun 2021 ia telah melalui serangkaian tahapan penilaian. Mulai dari verifikasi administrasi, portofolio, dan karya tulis ilmiah.
"Alhamdulillah, setelah melewati serangkaian tahapan penilaian tahap pertama akhirnya saya masuk nominasi 5 besar dan berhak mewakili Provinsi Aceh pada Grand Final Anugerah GTK Madrasah Berprestasi 2021 yang berlangsung pada 28-30 November 2021 di Jakarta," kata Zulfa Azizati dalam keterangan tertulis, Rabu (1/12/2021) di Jakarta.
Dalam ajang tersebut, gadis kelahiran Aceh Besar, 3 Juni 1989 ini melakukan presentasi best practice dengan judul Implementasi Uduri (User Education of Library) dalam Pengenalan Program Unggulan Perpustakaan MTsN 4 Banda Aceh.
Sedangkan untuk tulisan feature, Zulfa menulis tentang "Literasi di Bumi Seuramoe Mekkah".
Juara II dalam ajang bergengsi ini diraih Fitri Sarifah Roja dari MAN Ende Nusa Tenggara Timur, juara III Dharma Harfin dari MTs Al-Falah Arungkeke Sulawesi Selatan.
Sedangkan untuk harapan I dan II masing-masing diraih oleh Edta Fatchur Rochmah dari MAN Kota Mojokerto, Jawa Timur dan Agustina dari MTs Subulussalam, Sumatera Selatan.
Baca juga: Seorang Nelayan Aceh Selatan Jatuh ke Laut di Perairan Simeulue, Pos SAR Simeulue Lakukan Pencarian
Baca juga: Densus 88 Ungkap Teroris Yang Ditangkap Berikutnya Bakal Hebohkan Publik, Sering Muncul di TV
Perpustakaan harus bertransformasi
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD IPI) Aceh, Nazaruddin Musa MLIS mengatakan bahwa di era sekarang ini perpustakaan harus bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi agar bisa menjawab kebutuhan masyarakat.
Menurut Nazar, seiring perubahan paradigma transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial setidaknya ada empat transformasi yang harus dilakukan oleh pustakawan dan pengelola perpustakaan, baik di tingkat sekolah/madrasah maupun perguruan tinggi.
Pertama adalah transformasi pola pikir (mindset). Menurut Nazar, perubahan pola pikir ini sangat penting, karena pola pikir perpustakaan sebagai gudang buku dan pustakawan atau pengelola perpustakaan sebagai penjaga gudang tersebut atau orang-orang buangan sudah berlangsung lama.
"Seiring dengan perubahan paradigma ini maka pola pikir pustakawan, masyarakat, dan pemerintah atau pemgambil kebijakan harus berubah. Alhamdulillah, Pemerintah Aceh melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh telah melahirkan Qanun Pengelolaan Perpustakaan. Begitu juga dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dengan dukungan DPRK telah menghasikan qanun yang sama," ujar Nazar dalam keterangan tertulis, Rabu (1/12) saat dihubungi secara terpisah.