Pawang Hujan Rara Sempat tak Boleh Masuk Sirkuit MotoGP Mandalika, Klaim Aksinya Sempat Terhambat
Rara Istiati Wulandari adalah pawang hujan yang juga diundang untuk mengusir hujan dalam ajang MotoGP Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Meskipun sempat menemui kendala, akhirnya Rara bisa masuk ke sirkuit dan melakukan aksinya sebagai pawang hujan.
"Tadi aku udah enggak boleh masuk, bule enggak tahu fungsi pawang hujan. Aku masuk doa sebentar. Aku keluar lagi."
"Sebenernya enggak boleh masuk, aku tetep masuk. Akhirnya race berjalan ketika melambangkan dupa," tutur dia.
Rara berharap dengan aksinya sebagai pawang hujan bisa berdampak baik pada ajang balapan bergengsi ini berjalan lancar.
Baca juga: MotoGP Mandalika: Hujan Deras dan Petir Bikin Balapan Ditunda, Aksi Ritual Pawang Bikin Heboh
Berujung Podium
Lewat pawang hujan, ia juga ingin penyelenggara MotoGP tak kapok memakai Sirkuit Mandalika di ajang balapan selanjutnya.
Selain itu, Rara juga berpesan agar ceritanya saat masuk sirkuit tidak kembali terulang.
"Benar-benar saya ingin mengabdi, ingin Indonesia itu berkibar, kinerja dari pak Jokowi Erick Thoir bersama BUMN, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Mandalika Grand Prix Association (MGPA) bisa membuat kebanggaan."
"Turis juga naik, tahun depan untuk mengadakan di sini tidak kapok lagi," jelasnya.
Bergaji Tiga Digit
Penyelenggaraan event MotoGP Mandalika 2022 tak lepas dari keberadaan pawang hujan.
Pawang hujan yang bisa diartikan sebagai teknologi berbasis kearifan lokal itu coba dimanfaatkan untuk mengatur cuaca sekitaran sirkuit selama penyelengaraan MotoGP Mandalika sejak tes pramusim lalu.
Ternyata peran Rara sebagai pawang hujan dibayar dengan imbalan yang cukup fantastis.
Wanita yang pernah menjadi pawang hujan acara Opening Asian Games 2018 digaji hingga tiga digit rupiah.
"Kalau saya boleh jujur, gaji saya menghandel event ini mencapai tiga digit (red: ratusan juta)," kata Rara, sebagaiman diberitakan Tribunnews.com.