Terkait Gugurnya 3 Prajurit, Panglima TNI Perintahkan Proses Hukum Komandan Pos Ramil Gome Papua
Perintah itu disampaikan setelah haasil investigasi yang dilakukan oleh tim Kodam XVII/Cenderawasih menemukan kebohongan Danki tersebut.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang telah dicap sebagai kelompok teroris itu menyerang pos pengamanan TNI di sana.
Serda Rizal, Pratu Tuppal Baraza, dan Pratu Rahman meninggal dalam kejadian itu.
Namun, belakangan muncul kecurigaan ketika peristiwa itu diinvestigasi.
Tim Investigasi dari Kodam kemudian melakukan penyelidikan ulang.
Hasilnya, ditemukan ada kronologi yang ditutupi.
Diduga, Komandan Kompi tidak menceritakan kronologi yang sebenarnya terjadi pada hari itu.
Peristiwa yang kemudian berujung penyerangan dan penembakan Pos Koramil.
"Ternyata hasilnya berbohong yang terjadi bukan yang dilaporkan dan yang terjadi sebenarnya ini disembunyikan oleh si Danki Komandan Batalyon," kata Andika dalam akun YouTube resminya yang dikutip, Sabtu (19/3/2022).
Andika mengakui bahwa penyerangan memang dilakukan oleh kelompok bersenjata.
Namun, ada andil dari komandan kompi di sana.
Menurut Andika Danki ikut berperan sehingga memicu insiden penyerangan KKB.
Danki tidak memperhitungkan dan menyepelekan lokasi gelar pasukannya, sehingga kemudian pasukannya menjadi target penyerangan.
"Jadi, ya betul yang melakukan tindak pidana pembunuhan adalah kelompok bersenjata.
Tapi juga ada peran penggelaran oleh Komandan Kompi yang dalam hal ini sebagai komandan pos di tempat yang tidak diperhitungkan dan disepelekan," lanjutnya.
Demi Mendapatkan Uang