Sumur Minyak
Keputusan Rakor Sumur Minyak Tradisional di Ranto Peureulak yang Terbakar akan Ditutup
Musibah ini, katanya, karena kurangnya pengetahuan dan penggunaan keselamatan (Safety) bagi para pekerja sehingga sangat membahayakan jiwa.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Seni Hendri Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Badan Pengelola Migas Aceh melaku rapat koordinasi antara PT Pertamina, Pemkab Aceh Timur, Polres Aceh Timur, Muspika Ranto Peureulak dan masyarakat Desa Mata Ie, terkait penanganan lebih lanjut sumur minyak tradisional yang terbakar di Desa Mata Ie, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Senin (21/3/2022).
Rakor tersebut berlangsung di Aula Kantor Camat Ranto Peureulak.
Turut hadir dalam rakor itu, Asisten II Setdakab Aceh Timur, Aiyub SKM, MSi, Kepala BPBD, Kasatpol PP, Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, AKP Miftahuda Dizha Fezuono, SIK, Perwakilan Pertamina,
Dirasani Thaib, Edwin, Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Dwira Fikri Suhada, perwakilan dari BPMA, Muhammad Arif, Muspika Ranto Peureulak, Keuchik Mata Ie, Muhammad dan tokoh masyarakat Ranto Peureulak.
• BPMA: Penanganan Sumur Minyak Terbakar akan Diidentifikasi Tim Teknis
Deputy Dukungan Bisnis BPMA, Afrul Wahyuni, mengatakan hasil rakor dengan Pemkab Aceh Timur, Muspika Ranto Peureulak, dan stakeholders terkait hasilnya sepakat sumur minyak tradisional pasca terbakar akan ditutup.
"Untuk jadwalnya, kita masih menunggu konfirmasi kesiapan tim teknis dari Pertamina EP untuk melakukan penutupan karena mereka eksekutornya. Mereka menyiapkan material dan perlengkapannya dulu, " ungkap Afrul.
Sampai saat ini, ungkap Afrul, kondisi sumur masih aktif, dan belum ditutup. Di TKP, terlihat sumur masih mengeluarkan asap dari cerobong yang dipasang pada lubang sumur.
• Sumur Minyak Terbakar Lagi, Korban Meninggal Jadi Tiga Orang
"Hasil rakor pemerintah dan stakeholder terkait sepakat untuk mengupayakan wadah agar aktifitas sumur tradisional ini menjadi legal," papar Afrul.
Hasil survei tim ke TKP, jelas Afrul, diketahui aktifitas sumur tradisional sangat berdekatan dengan pemukiman warga yang berjarak sekitar 50 meter.
Namun demikian, Muspika Ranto Peureulak, sudah memasang spanduk himbauan di sekitar sumur sebagai upaya mitigasi hal-hal yang tak diinginkan.
Selain itu, masih terlihat aktifitas warga terhadap sumur tradisional di beberapa lokadi di daerah itu.
Asisten II Setdakab Aceh Timur, Aiyub, dalam kesempatan itu mengatakan Pemkab Aceh Timur, berharap kepada semua stakeholders yang terlibat dalam rakor tersebut agar melahirkan solusi terbaik bagi masyarakat yang melakukan aktivitas pengeboran minyak tradisional agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja yang menyebabkan korban jiwa.
Dwira Fiqri Syuhada Perwakilan SKK Migas mengatakan, pihaknya bersama BPMA, sebagai perpanjangan tangan pemerintah bersedia membantu Pemkab Aceh Timur, untuk mencari penyelesaian terbaik atas peristiwa kebakaran sumur minyak tradisional di Desa Mata Ie.
Salah satunya, SKK Migas, siap memberikan sosialisasi tentang tata cara pengeboran yang benar dan keselamatan kerja agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.