Belajar dari Kasus Indra Kenz, Doni Salmanan dan Hendry Susanto, Ini Modus & Ciri Investasi Bodong

Usai ditetapkannya tersangka Indra Kenz dan Doni Salmanan, kini giliran Hendry Susanto bos robot trading Fahrenheit ditangkap.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Instagram
Doni Salmanan kini susul Indra Kenz, dijerat pasal judi online dan pencucian uang 

SERAMBINEWS.COM - Usai ditetapkannya tersangka Indra Kenz dan Doni Salmanan, kini giliran Hendry Susanto bos robot trading Fahrenheit ditangkap.

Ia ditangkap di Jakarta setelah sebelumnya diisukan diisukan kabur ke luar negeri atau Amerika Serikat yang membuat member marah.

Hendry Susanto sebelumnya diisukan pergi ke Amerika Serikat sembari membawa kabur uang member total Rp 5 Triliun.

Robot trading Fahrenheit sebagaimana dikutip dari Kompas.com (23/3/2022) dikelola oleh PT FSP Akademia Pro.

Hendry Susanto diketahui menjabat sebagai direktur di perusahaan tersebut.

Para afiliator yang diduga memuluskan aksi penipuannya melalui investasi dan trading ini sudah diamankan pihak kepolisian.

Baca juga: Presiden Polandia Samakan Serangan Rusia di Ukraina dengan Serangan Pasukan Adolf Hitler

Kini sedang dilakukan penyidikan lebih lanjut terkait aliran dana hasil rayuan yang dikumpul dari para korban penipuan bernilai triliunan rupiah.

Masyarakat diminta tidak mudah tergiur penipuan berkedok trading dan investasi bodong dengan iming-iming cepat kaya.

Untuk itu, Serambinews.com merangkum bagaimana modus penipuan dan ciri-ciri investasi bodong seperti yang berikut ini:

1. Iming-iming Keuntungan Tinggi

Modus para penipu berkedok investasi bodong biasanya menjanjikan atau iming-iming dengan keuntungan tinggi melebihi 20 persen dalam waktu singkat.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal saja hanya berkisar di antara 12 persen tahun.

Jadi, hampir mustahil bila ada investasi yang menawarkan keuntungan dua kali lipat dalam tiga bulan atau dalam waktu singkat

Hal seperti ini terus ditawarkan oleh para penipu dalam menggaet korbannya yang menyerahkan uang dengan harapan mendapat keuntungan sebesar-besarnya.

Bila ada yang menawarkan investasi dengan keuntungan tinggi atau tak masuk akal, segera waspada dan kroscek legalitasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved