Breaking News

Berita Politik

Busa Kursi Anggota DPR Digerogoti Tikus, Diganti Kursi Baru Malah Komplain

Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengeluhkan kursi baru di ruang rapat DPR

Editor: bakri
Tribunnews.com
Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta 

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengeluhkan kursi baru di ruang rapat DPR.

Keluhan itu disampaikan Saleh di sela-sela menanggapi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di rapat kerja.

Tanggapan Saleh berkaitan dengan bahan materi rapat yang dibawa Kemenkes.

Suasana gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (22/5/2009).(KOMPAS/PRIYOMBODO)
Suasana gedung DPR RI, Jakarta.(KOMPAS/PRIYOMBODO) ()

"Kemudian yang ketiga, ini saya agak enggak nyaman secara teknis ini, kursi-kursi baru ini membuat saya enggak nyaman sekali ini," kata Saleh di ruang rapat Komisi IX DPR, Selasa (22/3/2022) malam.

Politisi PAN itu menyebut bahwa kursi baru dalam ruang rapat itu disebutnya dalam kondisi baru.

Pantauan Tribun di ruang rapat anggota DPR memang terdapat puluhan kursi baru di ruang rapat Komisi IX DPR yang diperuntukkan sebagai tempat duduk para anggota dewan.

Kursi-kursi baru itu berwarna hitam dan berbahan kulit, kaki kursi tersebut tampak masih diselimuti oleh plastik bubble wrap yang menandakan kursi itu baru digunakan.

Sementara itu, tempat duduk yang diperuntukkan bagi tamu Komisi IX DPR masih menggunakan kursi lama yang berbahan kayu dengan warna krem pada joknya dan coklat kayu pada kerangkanya.

"Jadi kalau saya usul ini ganti saja sama kursi yang lama saja.

Ini enggak jelas ini iya enggak? Iya ini susah, katanya enak, apa yang enak begini? Itu ketua terima kasih," usul Saleh.

Baca juga: Sekjen DPR RI Indra Iskandar Hadiri Pelantikan Rektor USK, Ini Harapannya.

Baca juga: Ketua Komisi VIII DPR-RI Puji Kesejukan Kota Jantho, Ngopi di Jantho Panorama Park

Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menanggapi soal keluhan Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, yang tak nyaman dengan kursi baru di ruang rapat Komisi IX.

Indra mengatakan pihaknya menerima permintaan dari Pimpinan Komisi IX DPR RI untuk mengganti kursi di ruang rapat.

"Yang ada di gudang DPR itu seperti ini (kursinya), mau enggak ya? Sekarang kalau ada anggota yang menolak, ya enggak apa-apa," kata Indra.

Indra tak mempermasalahkan jika kursi-kursi baru itu dikembalikan dan ditukar dengan yang lama.

"Dari sisi setjen kami hanya melayani kok, enggak ada memaksakan harus ganti kursi.

Itu permintaan dari Komisi IX," kata dia.

Lebih lanjut, Indra menjelaskan bahwa tak hanya di ruang rapat Komisi IX yang dilakukan pergantian kursi.

"Di KK2 ada kita ganti, karena itu banyak yang amblas, busanya sudah lebih dari 7 tahun, sebagian pegasnya sudah amblas bekas kursinya, sebagian busanya juga dimakan tikus," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR yang juga Sekjen PAN Eddy Soeparno menilai, keluhan yang disampaikan Saleh Partaonan sesuatu hal yang sifatnya lebih ke rumah tangga DPR.

Di mana memang ada penyediaan kursi yang diberikan, dimana ada anggota DPR RI yang tidak nyaman.

Baca juga: Advokat Lapor Perkembangan Kasus Beasiswa ke Komisi X DPR RI

"Saya kira logikanya masuk akal.

Karena penyediaan kursi itu kan harus memikirkan kondisi ruang rapat, harus memikirkan anggota ada yang tinggi kurang tinggi ada yang mungkin kurus ada mungkin tidak terlalu kurus," kata Eddy Soeparno.

Eddy menambahkan, bahwa keluhan itu juga bukan masalah kenyamanan tapi masalah efektifitas.

Pasalnya, supaya perangkat yang ada di ruang sidang itu bisa digunakan secara efektif oleh para anggota DPR yang dihadirkan di ruang rapat itu berjam-jam menghadapi mitra, untuk membahas perundang-undangan, pengawasan dan lain-lain.

"Tetapi menurut saya begini, intinya itu tidak substansial kerena ini masalah rumah tangga.

Dan kalau kita bicara masalah diskursus ini kemudian dibahas lebih lanjut lagi, rasanya ada hal-hal yang lebih penting untuk dibahas masalah minyak goreng, kelangkaan solar, kemudian masalah subsidi yang terkait BBM kita dll," jelas Eddy.

Untuk itu, ia meminta agar keluhan yang disampaikan Saleh Partaonan segera diakhiri.

Karena, permasalah diskursus itu merupakan urusan rumah tangga DPR.(tribun network/den/mam/wly)

Baca juga: Anggota DPR RI Salim Fakhri Temui Menpora, Agara Ditunjuk Sebagai Lokasi Venue Arung Jeram PON 2024

Baca juga: Anggota DPR RI Serahkan Bantuan untuk Petani Jagung

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved