Berita Banda Aceh

10 Desainer Aceh Berkompetisi dalam Islamic Fashion Festival, Tampilkan Karya Motif Khas Aceh

Kesepuluh desainer ini menampilkan karyanya untuk dilombakan dengan mengaplikasikan kain motif khas Aceh

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/MAWADDATUL HUSNA
Para model memperagakan busana karya desainer aceh dalam Fashion Design Competition IFF 2022, yang berlangsung di Hotel Amel Convention Hall, Banda Aceh, Minggu (27/3/2022). 

Warna yang digunakan pada busana ini bernuansa biru dan putih yang menggambarkan keindahan pantai di Aceh.

Millia Manja Tawarina. Koleksi karyanya berjudul “The Wave” yang berarti gelombang atau ombak.

Terinspirasi dari bencana tsunami yang terjadi di Aceh pada 2004. Koleksi ini merupakan jenis ready to wear dengan sentuhan batik Aceh yang menambah pesonanya.

Koleksi ini termasuk dalam jenis elemen air yang ditekankan pada bentuk rok bergelombang seperti ombak air.

Baca juga: Anies Baswedan Tiba-tiba Diadang Emak-emak, Gubernur DKI Jakarta Langsung Keluarkan Ini

Azzahra Fadhilah Yartsya mengangkat tema “Prosperity in Modesty” (kesejahteraan, kesuburan, kemakmuran dalam kesederhanaan).

Dalam desain ini tertuang kebudayaan  serta karakteristik dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat Aceh.

Perpaduan ragam hias dari berbagai etnis di Aceh menjadikan motif ini penuh dengan berbagai makna dan corak.

Nabila Fatin Jannata. The thousand finger terinspirasi dari salah  satu keberagaman budaya aceh dari segi tarian, yaitu tari saman.

Tari saman mengandung unsur pendidikan, keagamaan, sopan santun, kekuatan dan kebersamaan. Unsur-unsur tersebut dituang kedalam busana yang diciptakan.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Minggu 27 Maret 2022, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram

Mulia Fadhila mengangkat tema “Seashore” (Tepi Pantai).

Desain ini terinspirasi dari kearifan lokal budaya aceh pesisir yaitu tarek pukat yang menggambarkan semangat gotong royong pada masyarakat Aceh.

Ini dapat dilihat pada penambahan hiasan makrame yang disimpul berbentuk jarring pukat, serta penambahan motif khas aceh.

Asmayanti menampilkan busana dengan tema “Seulanga Puter Tali”.

Terinspirasi dari motif-motif khas Aceh pesisir dan Aceh pedalaman.

Seulanga bermakna bunga seulanga dan puter tali bermakna kesatuan dan persatuan yang diambil dari bahasa Gayo.

Baca juga: Langka! Bayi Kembar Ini Bisa Lahir Saat Masih Dalam Kantung Ketuban, Padahal Saudaranya Lahir Normal

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved