Internasional

Joe Biden Tegaskan Tidak Akan Kirim Pasukan AS ke Ukraina untuk Melawan Pasukan Rusia

Presiden AS Joe Biden, Sabtu (26/3/2022) menegaskan tidak akan mengirim pasukan AS ke Ukraina untuk melawan pasukan Rusia.

Editor: M Nur Pakar
AP/Evan Vucci
Presiden AS Joe Biden berbicara kepada anggota Divisi Lintas Udara ke-82 di G2A Arena di Jasionka, Polandia, Jumat (25/3/2022). 

SERAMBINEWS.COM, WARSAWA - Presiden AS Joe Biden, Sabtu (26/3/2022) menegaskan tidak akan mengirim pasukan AS ke Ukraina untuk melawan pasukan Rusia.

Dia menyampaikan itu seperti yang telah disampaikan oleh seorang juru bicara Gedung Putih.

“Presiden telah menjelaskan, kami tidak akan mengirim pasukan AS ke Ukraina dan tidak ada perubahan dalam posisi itu," ujanya.

Biden juga mengatakan apa yang mereka lakukan lebih dari sekadar meringankan rasa sakit dan penderitaan rakyat Ukraina.

"Apa yang dipertaruhkan, dan bukan hanya apa yang kami lakukan di Ukraina untuk mencoba membantu rakyat Ukraina agar menjaga pembantaian tidak berlanjut," tegasnya.

"Tetapi di luar itu, yang dipertaruhkan, seperti anak-anak dan cucu-cucu Anda nantinya. seperti kebebasan mereka," tambahnya.

Baca juga: Ukraina Minta Joe Biden Cabut Sanksi ke Roman Abramovich, Bisa Menjadi Kunci Berakhirnya Perang

Mengangkat garis akrabnya tentang pertarungan saat ini antara otokrasi dan demokrasi, Biden mengatakan lebih dari sekadar membantu Ukraina dari invasi ini.

“Faktanya, bahwa Anda adalah yang terbaik, ini bukan hiperbola," katanya kepada pasukan AS di Polandia.

"Anda adalah kekuatan tempur terbaik dalam sejarah dunia," tambahnya.

"Izinkan saya mengatakannya lagi, kekuatan tempur terbaik dalam sejarah dunia," klaimnya.

"Bagian alasannya , Anda harus berjuang keras selama 20 tahun terakhir. Sungguh," katanya.

Dia juga membesarkan mendiang putranya, Beau, dengan mengatakan:

Baca juga: Zelenskyy dan Biden Tunjukkan Misi Berbeda, Ukraina Minta Pasukan AS, Washington Bantu Senjata

"Hal paling membanggakan yang pernah dia lakukan mengenakan seragam itu., seperti banyak dari Anda, dia juga tidak harus pergi," kata Biden.

Sementara itu, Biden mengumumkan sanksi baru ke Rusia, menargetkan mayoritas Duma, tingkat parlemen yang lebih rendah.

Kemudian, ke 40 perusahaan pertahanan Rusia dan lebih banyak lagi oligarki Rusia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved